PORTAL NGANJUK — Bulan suci ramadhan penuh dengan berkah dan pahala yang berlipat ganda, dari bersedekah, berdakwah, hingga menolong sesama. Tidak sedikit orang yang memilih melakukan ceramah di kelompok kecil maupun kelompok besar
Karena janji Pahala yang Allah SWT berikan, sesuai dengan ucapan Nabi ajarkanlah Ayat Allah walau hanya 1 Ayat saja, dan jika ayat tersebut mereka terapkan akan menjadi amal jariyahmu kelak.
Namun perlu kita ketahui, kita tidak boleh melakukan ceramah secara sembarangan, karena di bulan Ramadhan selain pahala dosa kita juga bisa berlipat ganda. Jika ceramah kita membawa ke Mudhorot an, maka dosa kita bisa berlipat ganda atau menjadi dosa jariyah.
Baca Juga: 10 Tempat Berziarah Umat Islam Di Madinah Terbaik Dan Bersejarah, Bisa Kamu Kunjungi!
Menurut wakil menteri agama Buya Hamka menuturkan "Bahwa dakwah itu membina bukan menghina, dakwah itu mendidik bukan membidik, dakwah itu mengobati bukan melukai, dakwah itu mengukuhkan bukan meruntuhkan, dakwah itu saling menguatkan bukan saling melemahkan, dakwah itu mengajak bukan mengejek, dakwah itu menyejukkan bukan memojokkan, dakwah itu mengajar bukan menghajar, dakwah itu saling belajar bukan bertengkar, dan dakwah itu menasihati bukan mencaci maki,”
Jika kita merujuk pada tuturan Wamenag, dakwah yang seharusnya benar dan beretika supaya tidak membawa ke mudhorot an, yakni:
- Dakwah/Ceramah yang membina, bukan menghina
Menyampaikan ceramah yang baik, tidak menyebutkan atau menghina seseorang, lembaga, atau organisasi tertentu. Supaya bisa menjaga nama baik semua orang, tanpa bermaksud menghina seseorang atau kelompok tertentu.
- Dakwah/Ceramah yang mendidik, bukan membidik
Ceramah sama hal nya kita dengan mengajarkan seseorang, mendidik seseorang untuk paham akan ajaran Islam dan tidak membidik individu tertentu dalam proses didikannya.