PortalNganjuk.Com - Bulan Ramadhan telah usai, meninggalkan momen penuh berkah dan pahala bagi umat Islam. Namun, bagi sebagian orang, ada kewajiban yang masih perlu diselesaikan, yaitu mengqadha atau membayar hutang puasa Ramadhan yang terlewatkan. Di sisi lain, bulan Syawal juga menawarkan kesempatan untuk meraih pahala sunnah dengan berpuasa selama enam hari.
Mana yang Harus Di Dahulukan?
Pertanyaannya, manakah yang harus didahulukan: puasa Syawal atau membayar hutang puasa Ramadhan? Artikel ini akan mengupas tuntas kebingungan tersebut dengan memberikan panduan lengkap untuk menentukan pilihan yang tepat.
Memilih Antara Puasa Syawal dan Qadha Ramadhan: Penjelasan dan Dalil
Menurut mayoritas ulama, membayar hutang puasa Ramadhan lebih diutamakan daripada puasa Syawal. Hal ini didasarkan pada beberapa alasan:
Hukum Wajib vs Sunnah: Puasa Ramadhan merupakan kewajiban (fardhu) bagi setiap muslim yang mampu, sedangkan puasa Syawal adalah sunnah. Memenuhi kewajiban lebih utama daripada mengerjakan sunnah.
Hadits Nabi Muhammad SAW: Rasulullah SAW bersabda, “Qadha puasa Ramadhan lebih utama daripada puasa enam hari Syawal.” (HR. Ahmad, Tirmidzi, dan Ibnu Majah)
Urutan Waktu: Hutang puasa Ramadhan harus dibayarkan terlebih dahulu karena merupakan kewajiban yang tertinggal dari bulan Ramadhan. Puasa Syawal dapat dilakukan kapan saja di bulan Syawal.
Memilih Puasa Syawal Dulu: Kondisi dan Dalil
Meskipun demikian, dalam beberapa kondisi tertentu, puasa Syawal boleh dilakukan terlebih dahulu. Hal ini berdasarkan pendapat ulama lain dan beberapa dalil, yaitu:
Kesempatan Terbatas: Jika seseorang memiliki kesempatan terbatas untuk berpuasa di bulan Syawal, seperti karena sakit atau kesibukan, maka boleh mendahulukan puasa Syawal.