Beginilah Sejarah Mengenai Seni Jaranan, yang Merupakan Kesenian Khas Nganjuk

- 23 November 2023, 20:24 WIB
Beginilah Sejarah Mengenai Seni Jaranan, yang Merupakan Kesenian Khas Nganjuk
Beginilah Sejarah Mengenai Seni Jaranan, yang Merupakan Kesenian Khas Nganjuk /- Foto : Portal Jogja / Siti Baruni

Portalnganjuk.com – Seni Jaranan merupakan salah satu kesenian tradisional yang berasal dari Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur. Kesenian ini telah berkembang sejak zaman dahulu dan masih dilestarikan hingga saat ini. Beginilah sejarah mengenai Seni Jaranan, yang merupakan kesenian khas Nganjuk.

Kesenian jaranan memiliki ciri khas kuda kepang yang terbuat dari anyaman bambu. Kuda kepang tersebut dihiasi dengan warna-warna yang cerah dan menarik. Pemain jaranan akan menari dengan gerakan-gerakan yang dinamis dan energik.

Kesenian jaranan di Kabupaten Nganjuk berkembang dengan pesat hingga mencapai 170 organisasi kesenian. Hal ini menunjukkan bahwa kesenian jaranan masih digemari oleh masyarakat Nganjuk.

Sejarah Seni Jaranan

Seni jaranan merupakan salah satu kesenian tradisional yang berasal dari Jawa Timur. Kesenian ini biasanya ditampilkan dalam acara-acara khusus, seperti ulang tahun, pernikahan, dan pawai.

Sejarah seni jaranan diperkirakan mulai muncul saat abad ke-10 Hijriah, tepatnya pada tahun 1041. Pada saat itu, Kerajaan Kahuripan dibagi menjadi dua, yaitu Kerajaan Jenggala di bagian timur dengan ibu kota Kahuripan dan Kerajaan Panjalu di bagian barat dengan ibu kota Dhahapura.

Pada masa Kerajaan Jenggala, seni jaranan digunakan sebagai sarana untuk menghormati Dewi Sri, dewi kesuburan. Seni jaranan juga digunakan untuk upacara-upacara adat, seperti upacara bersih desa dan upacara ruwatan.

Pada masa Kerajaan Panjalu, seni jaranan berkembang menjadi kesenian yang lebih kompleks. Kesenian ini mulai diiringi oleh gamelan dan mulai menampilkan cerita-cerita rakyat.

Pada masa penjajahan Belanda, seni jaranan sempat dilarang oleh pemerintah Belanda. Hal ini karena seni jaranan dianggap sebagai kesenian yang bersifat sakral dan dapat membangkitkan semangat perlawanan rakyat terhadap penjajah.

Setelah Indonesia merdeka, seni jaranan kembali berkembang pesat. Kesenian ini mulai dipentaskan di berbagai daerah di Jawa Timur, bahkan hingga ke luar Jawa.

Halaman:

Editor: Yusuf Rafii


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x