Network
Portalnganjuk.com – Pembangunan Taman Monumen Marsinah di Kabupaten Nganjuk merupakan kabar gembira bagi para buruh dan masyarakat Jawa Timur. Taman ini akan menjadi simbol penghormatan dan pengingat akan perjuangan Marsinah, aktivis buruh yang gugur dalam memperjuangkan hak-hak buruh di awal tahun 1990-an.
Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Timur, Adhy Karyono, merespon tuntutan buruh dalam peringatan Hari Buruh Internasional atau May Day 2024 dengan berjanji membangun Taman Monumen Marsinah di Kabupaten Nganjuk.
Pembangunan Taman Monumen Marsinah ini diharapkan menjadi bentuk penghormatan atas perjuangan Marsinah, aktivis buruh yang gugur dalam memperjuangkan hak-hak buruh.
Selain itu, taman ini juga diharapkan menjadi pengingat bagi generasi penerus untuk terus memperjuangkan hak-hak buruh dan mewujudkan kesejahteraan buruh di Jawa Timur.
Taman Monumen Marsinah akan dibangun di sekitar lokasi patung Marsinah yang sudah ada di Kabupaten Nganjuk. Pj Gubernur Adhy berharap taman ini dapat menjadi destinasi wisata yang menarik dan edukatif.
Pj Gubernur Adhy juga menyatakan komitmennya untuk menjembatani aspirasi buruh Jatim kepada pemerintah pusat terkait dengan tuntutan mereka. Dia berharap perwakilan buruh Jatim dapat bertemu dengan pejabat terkait di Jakarta untuk menyampaikan aspirasinya secara langsung.
Marsinah: Seorang Aktivis Buruh yang Gugur demi Keadilan
Marsinah, seorang aktivis buruh yang bekerja di pabrik arloji PT Catur Putra Surya, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, menjadi ikon perjuangan buruh di Indonesia.
Marsinah yang saat itu berusia 24 tahun, dilaporkan hilang selama tiga hari setelah memimpin aksi mogok kerja menuntut kenaikan gaji dan perbaikan kondisi kerja. Jasadnya kemudian ditemukan di hutan Wilangan, Nganjuk, dengan penuh luka pada 8 Mei 1993.
Taman Monumen Marsinah: Simbol Perjuangan dan Pengingat
Pembangunan Taman Monumen Marsinah di Nganjuk diharapkan dapat menjadi:
