Kemungkinan Awal Ramadhan Berbeda, Kemenag: Kita Mengedepankan Sikap Saling Menghormati

- 31 Maret 2022, 19:22 WIB
Kemungkinan Awal Ramadhan Berbeda, Kemenag: Kita Mengedepankan Sikap Saling Menghormati
Kemungkinan Awal Ramadhan Berbeda, Kemenag: Kita Mengedepankan Sikap Saling Menghormati /Pixabay / xegxef.

PORTAL NGANJUK – Kementerian Agama (Kemenag) meminta masyarakat menunggu hasil sidang isbat terkait penetapan awal Ramadan 1443 Hijriyah.

Pernyataan Kemenag ini disampaikan lantaran muncul kemungkinan adanya perbedaan awal Ramadhan.

Tidak pertama kalinya terjadi perbedaan dalam awal Ramadhan.

Baca Juga: UPDATE! Pacar Dea OnlyFans akan Diperiksa Besok atas Pemeran Cowok Vidio Syur

"(Penentuan awal Ramadan 1443 H) kita tunggu hasil sidang isbat," ujar Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Kemenag, Adib dalam keterangannya, Kamis 31 MAret 2022 Dilansir dari laman PMJ news

Adib menjelaskan, sidang Isbat awal Ramadan 1443 H akan digelar pada 1 April 2022.

Sidang isbat akan digelar Kementerian Agama, sebagaimana amanah fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) No 2 Tahun 2004 tentang Penetapan Awal Ramadhan, Syawal, dan Zulhijah.

Sidang Isbat akan dihadiri oleh MUI, perwakilan ormas Islam, DPR, sejumlah duta besar negara sahabat.

Baca Juga: Serial Siparman Reborn Akan Segera Tayang, Aris Nugraha Beri Bocorannya

Serta kementerian dan lembaga terkait. Kementerian Agama berperan sebagai fasilitator bagi para ulama, ahli, dan cendekiawan untuk bermusyawarah dan berdiskusi.

"Sidang Isbat selama ini menjadi sarana bertukar pandangan para ulama, cendekiawan, maupun para ahli terkait penetapan awal Ramadan, Syawal, dan Zulhijah. Hasil sidang isbat ini akan segera diinformasikan kepada masyarakat agar bisa dijadikan sebagai pedoman," tutur Adib.

Terkait kemungkinan adanya potensi perbedaan, Adib menyebut potensi itu bisa saja ada. Sebelumnya juga pernah terjadi perbedaan awal Ramadan, Syawal, dan Zulhijah.

Baca Juga: Tenang! Meskipun Weton Tak Cocok dalam Perhitungan Jodoh Tetap Bisa Nikah, Berikut Solusinya

Menurut dia, hal itu bisa terjadi karena adanya perbedaan metode penetapan. Ada yang menggunakan metode Hisab Wujudul Hilal, ada yang menggunakan Imkanur-Rukyat.

"Jika pun ada beda awal Ramadan, sudah semestinya kita mengedepankan sikap saling menghormati agar tidak mengurangi kekhusyukan dalam menjalani ibadah puasa," tegasnya.***

Editor: Alfan Amar Mujab

Sumber: PMJ News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x