Network
Portalnganjuk.com – Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) melakukan penelitian untuk mendokumentasikan pengetahuan tradisional masyarakat Tuban, Jawa Timur, terkait konservasi dan budidaya varietas lokal uwi (Dioscorea alata L). Uwi merupakan tanaman pangan alternatif yang kaya manfaat dan memiliki potensi untuk dikembangkan lebih lanjut.
Temuan Utama Uwi Tuban
Keanekaragaman Varietas Lokal, Ditemukan tujuh varietas lokal uwi di Tuban, yaitu uwi bangkulit, uwi putih, uwi legi, uwi ungu, uwi sego, uwi klelet, dan uwi randu. Setiap varietas memiliki ciri khas morfologi yang berbeda, seperti bentuk dan ukuran umbi, warna daging dan kulit, serta tekstur.
Merupakan salah satu Pengetahuan Tradisional, Masyarakat Tuban memiliki pengetahuan tradisional dalam konservasi dan budidaya uwi yang diwariskan secara turun-temurun. Pengetahuan ini meliputi pemilihan varietas, teknik budidaya, panen, dan pengolahan pasca panen.
Sistem Usaha Tani, Ada tiga jenis sistem usaha tani uwi di Tuban, yaitu budidaya di pekarangan rumah, tumpang sari, dan agroforestri. Sistem-sistem ini menunjukkan kearifan lokal masyarakat dalam memanfaatkan lahan dan menjaga kelestarian lingkungan.
Merupakan Tantangan dan Peluang, karena upaya konservasi varietas lokal uwi terancam oleh minimnya minat generasi muda untuk meneruskan tradisi budidaya. Di sisi lain, uwi memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai pangan alternatif yang bergizi dan tahan kekeringan.
Uwi Tuban, si umbi mungil dengan potensi besar, hadir sebagai warisan budaya dan secercah harapan di tengah krisis pangan. Di balik kesederhanaannya, uwi menyimpan kekayaan lokal yang patut dilestarikan dan dikembangkan.
Manfaat Uwi:
- Kaya akan karbohidrat, protein, vitamin, dan mineral.
- Tahan kekeringan dan mudah beradaptasi dengan berbagai kondisi tanah.
- Memiliki nilai gizi tinggi dan dapat diolah menjadi berbagai macam makanan.
- Potensi sebagai pangan alternatif di tengah kelangkaan pangan dan perubahan iklim.
Uwi Tuban, bukan sekadar umbi biasa, tapi simbol ketahanan pangan, warisan budaya, dan potensi masa depan. Mari rawat dan lestarikan uwi untuk mewujudkan masa depan pangan yang lebih cerah dan berkelanjutan.***
