Kondisi Terkini Gunung Raung 28 Juli 2022, Dihimbau Tidak Mendekati Aera Gunung!

- 28 Juli 2022, 15:21 WIB
Kondisi Terkini Gunung Raung 28 Juli 2022, Dihimbau Tidak Mendekati Aera Gunung!
Kondisi Terkini Gunung Raung 28 Juli 2022, Dihimbau Tidak Mendekati Aera Gunung! / Instagram @pvmbg

PORTAL NGANJUK - Status terkini setelah Gunung Raung erupsi Rabu, 27 Juli 2022, pukul 17.19 WIB kemarin.

Oktory Prambada selaku Koordinator Gunung Api Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengatakan, erupsi Gunung Raung yang terjadi bukan disebabkan aktivitas pergerakan magma.

"Tidak ada peran dari magma yang di dapur, ini di kantong-kantong di atasnya,” ujar Oktory Kamis, 28 Juli 2022. “Kejadiannya 540 detik," imbuhnya.

Gunung Raung sendiri terletak di perbatasan tiga Kabupaten yakni Banyuwangi, Jember, dan Bondowoso yang memiliki ketinggian 3.332 (mdpl).

Pada Rabu, 27 Juli 2022 sekitar pukul 17.19 WIB Gunung Raung tiba-tiba mengeluarkan abu vulkanik membumbung tinggi hingga diketinggian 1.500 meter di atas puncak dengan intensitas abu yang relatif tidak terlalu hitam pekat.

Dilansir oleh PORTAL NGANJUK, Mukijo selaku Kepala Pos Pengawasan Gunung Api (PPGA) Raung juga membenarkan adanya erupsi pada gunung tersebut.

Baca Juga: Beberkan Hubungan Terbarunya Dengan Putri Delina, Nathalie Holscher: Dia Itu Gak Pernah…

"Betul, Gunung Raung erupsi," ujar Mukijo di Desa Sumberarum, Kecamatan Songgon, Banyuwangi, Rabu, 27 Juli 2022.

Untuk laporan sementara, abu vulkanik Gunung Raung mengarah ke barat dan barat laut yakni menuju ke Kabupaten Bondowoso dan ke arah Jember.

Oktory menjelaskan bahwa tidak terdeteksi adanya gempa vulkanik yang berasosiasi dengan aktivitas dapur magma sebelum erupsi terjadi. Peralatan pemantau aktifitas gunung berapi mendapati yang dominan terjadi berupa gempa permukaan, di antaranya embusan.

“Hal ini disimpulkan bahwa dinamika sumber tekanan terletak di kedalaman yang dangkal dari kawah. Itu berkaitan degan tersumbatnya pusat erupsi ketika terbentuk cone baru di dalam kawah Gunung Raung. Konsekuensi tersumbatnya itu menimbulkan tekanan berlebih di permukaan, sehingga terjadi erupsi,” ucap Oktory.

Erupsi yang terjadi saat ini dinilai relatif tidak besar. “Itu hanya pelepasan energi atau degassing, tetapi lebih karena yang dibongkar di permukaannya itu, karena tadi tersumbat. Barang kalau tersumbat, kalau energinya masih ada, dia terbongkar,” ujarnya.

Menurut Oktory, Gunung Raung saat ini masih dalam fase pendinginan setelah turun status beberapa waktu lalu.

"Gunung ini baru turun status dan masih cooling system, pendinginan. Cuma pendinginan kalau ada di permukaan kawah, namanya magma di kawah, suhunya tidak rendah, apabila ada dinamika-dinamika seperti penyumbatan atau apa, itu menjadi tekanan berlebih di salah satu sisi, dia meletup,” ujarnya

Hingga saat ini Kamis, 28 Juli 2022  tidak terjadi erupsi kembali di Gunung Raung setelah erupsi yang terjadi kemarin pada Rabu, 27 Juli 2022.

Kemudian, PVMBG juga  masih menetapkan status aktivitas Gunung Raung saat ini berada di Level 1 atau Normal sejak 27 November 2022.

“Status masih Normal,” ucap Oktory

Baca Juga: Profil dan Kisah Hidup Pesulap Merah, Pernah Makan 1 Kali Sehari, Menagis Berdoa Tiap Malam

Akan tetapi, PVMBG juga menghimbau seluruh warga atau sejumlah wisatawan hanya diperbolehkan beraktivitas terbatas pada daerah kawah gunung Raung.

"Aktivitas terbatas itu tidak menetap, atau camping di sana,” ujar Oktory

Diketahui, Gunung Raung mempunyai kaldera dengan kedalaman sekitar 500 meter. Gunung ini juga selalu mengeluarkan asap, selain itu juga sering menyemburkan api.

Gunung Raung terdapat empat titik puncak, yaitu Puncak Bendera dengan ketinggian 3159 mdpl. Kemudian puncak Tusuk Gigi 3.300 mdpl. dan yang paling tertinggi adalah Puncak Sejati yaitu 3.344 mdpl.

Lalu mengapa dinamakan Gunung Raung? Ternyata Asal usul Gunung Raung adalah Gunung ini sering mengeluarkan suara raungan seperti macan hingga akhirnya dinamakan Gunung Raung.***

Editor: Yusuf Rafii


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah