Network
PORTAL NGANJUK – Insiden baku tembak antar polisi yang menyebabkan Brigadir J tewas di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo beberapa waktu lalu masih menyita perhatian banyak kalangan.
Namun sejumlah fakta baru mengenai kematian Brigadir J mulai diungkap kembali oleh Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM).
Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik di Jakarta mengungkap fakta baru tersebut.
Yakni terkait keberadaan Ferdy Sambo sepulangnya dari Magelang ke Jakarta.
Menurut Taufan, bahwa Irjen Pol. Ferdy Sambo tidak secara bersama-sama dengan rombongan dari Magelang ke Jakarta.
Namun Ferdy Samboo disebut justru menggunakan pesawat.
"Dengan bukti-bukti yang kami dapatkan, yakni tiket, kami mendapatkan kepastian bahwa dia tanggal 7 pagi, pukul 07.00 WIB dengan satu ajudannya berangkat dari Yogyakarta menuju Jakarta," tutur Taufan, dikutip dari Antara News.
Sementara, rombongan istri Ferdy Sambo, Bharada E, Brigadir J, termasuk asisten rumah tangga dan lainnya berangkat ke Jakarta.
Semuanya terekam melalui CCTV dan sampai sekitar 15.30 WIB.
Baca Juga: Percakapan Spesial Sule dan Riesca Rose Bocor, Nathalie Holscher: Kenapa Baru Jujur Sekarang?
Namun, Komnas HAM akan mencek ulang soal kalibrasi rekaman tersebut.
"Kita tidak menerima begitu saja data-data yang diberikan oleh Mabes Polri, namun kita memiliki ahli independen untuk memeriksa," jelas dia.
Hal tersebut guna memastikan apakah rekaman CCTV yang diberikan terdapat editing atau manipulasi.
Melalui rekaman itu, Komnas HAM melihat Ferdy Sambo bersama ajudannya didampingi petugas tes usap PCR masuk ke dalam rumah.
Tidak lama berselang, rombongan istri Ferdy Sambo termasuk Bharada E dan Brigadir J juga datang dan melakukan tes usap PCR di rumah pribadi yang terletak di Jalan Saguling, Duren Tiga.
Disamping itu, kini jelanzah Brigadir J telah selesai dilakukan prooses otopsi ulang.
Otopsi ulang tersebut atas permintaan pihak keluarga yang menilai ada beberapa luka tak wajar di jenazah Brigadir J.
Namun hasil otopsi ulang tersebut baru akan keluar hasilnya dalam jangka waktu lima sampai delapan minggu.
Proses otopsi ulang tersebut juga dilakukan oleh pihak dokter diluar Polri, agar menjaga rasa keadilan dan transparasi hasil kepada pihak keluarga Brigadir J.
Meskipun belum keluar secara resmi hasil otopsi ulang, namun pengacara keluarga Brigadir J telah mengungkapkan bocoran kondisi Jenazah Brigadir J yang cukup mengenaskan.
Yakni bagian kepada retak hingga bagian organ otak yang sudah tak berada di bagian perut.***
