Network
PORTAL NGANJUK – Surabaya adalah kota yang kaya akan sejarah dan budaya. Anda dapat mengunjungi berbagai situs bersejarah seperti Monumen Kapal Selam, Tugu Pahlawan, dan Masjid Cheng Ho. Selain itu, Surabaya juga memiliki beragam museum dan galeri seni yang memamerkan warisan budaya dan seni lokal.
Surabaya terkenal dengan kelezatan makanannya. Anda dapat menjelajahi berbagai hidangan tradisional Jawa Timur seperti rawon, soto ayam, rujak cingur, dan lontong balap. Jangan lewatkan juga mencicipi jajanan khas seperti tahu tek, es cendol, dan klepon.
Surabaya adalah surga belanja dengan banyak pusat dunia modern dan pasar tradisional. Anda dapat mengunjungi Tunjungan Plaza, Galaxy Mall, atau Surabaya Town Square untuk berbelanja pakaian, elektronik, dan berbagai produk lainnya. Pasar tradisional seperti Pasar Genteng dan Pasar Atom juga menawarkan pengalaman berbelanja yang unik.
Surabaya memiliki sejumlah taman dan ruang terbuka yang menarik untuk dikunjungi. Anda dapat bersantai di Taman Bungkul yang populer, Taman Flora, atau Taman Prestasi. Taman-taman ini menyediakan tempat yang nyaman untuk bersantai, berolahraga, atau piknik bersama keluarga dan teman.
Surabaya memiliki kehidupan malam yang semarak. Anda dapat mengunjungi kawasan G-Walk atau Jalan Raya Darmo untuk menemukan berbagai restoran, kafe, dan tempat hiburan malam. Ada juga banyak tempat karaoke, klub malam, dan bar yang menawarkan hiburan malam yang menyenangkan.
Surabaya memiliki banyak hal menarik untuk ditawarkan kepada pengunjungnya. Jadi, jika Anda mencari liburan yang mencakup sejarah, budaya, kuliner, dan hiburan, Surabaya adalah destinasi yang tepat untuk Anda kunjungi. Berikut enam tempat wisata populer di Surabaya.
Monumen Kapal Selam
Monumen Kapal Selam terletak di Jalan Pemuda, Surabaya, Jawa Timur, Indonesia. Tempat ini mudah dijangkau dan terletak di dekat kawasan Kota Tua Surabaya.
Monumen Kapal Selam awalnya adalah kapal selam bernama KRI Pasopati-410 yang dioperasikan oleh Angkatan Laut Indonesia. Kapal selam tersebut telah digunakan dalam berbagai misi selama bertahun-tahun sebelum pensiun. Pada tahun 1995, kapal selam ini dikhususkan menjadi museum dan dibuka untuk umum.
