Gunung Bromo Aktif, Ini 10 Rekomendasi Tempat Wisata Lain di Malang, Tidak Kalah Populer, dan View Foto Bagus

- 14 Juli 2023, 13:38 WIB
Wisata Bumi Perkemahan Glagah Arum dengan latar Gunung Semeru di Kabupate Lumajang.
Wisata Bumi Perkemahan Glagah Arum dengan latar Gunung Semeru di Kabupate Lumajang. /Instagram @bumiglagaharum

Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) adalah taman nasional yang terletak di Provinsi Jawa Timur, Indonesia. tempat wisata ini memiliki luas sekitar 50.276,3 hektare dan mencakup wilayah Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Malang, Kabupaten Lumajang, dan Kabupaten Probolinggo.

TNBTS merupakan salah satu taman nasional yang paling populer di Indonesia. Taman nasional ini terkenal dengan keindahan alamnya, yang meliputi Gunung Bromo, Gunung Semeru, dan Danau Ranu Kumbolo.

Selain Gunung Bromo, Gunung Semeru, dan Danau Ranu Kumbolo, TNBTS juga memiliki beberapa objek wisata lainnya, yang meliputi:

  • Bukit Teletubbies
  • Bukit Cinta
  • Pasir Berbisik
  • Padang Savana
  • Candi Purbakala Penataran
  • Desa Tengger

TNBTS adalah tempat wisata yang sangat menarik untuk dikunjungi. Taman nasional ini menawarkan keindahan alam yang menakjubkan dan berbagai aktivitas yang dapat dilakukan, seperti hiking, trekking, camping, dan berburu foto.

Jika Anda berkunjung ke Indonesia, jangan lupa untuk mengunjungi TNBTS. Anda pasti akan puas dengan pengalaman liburan Anda di taman nasional ini.

Air Terjun Coban Rondo

Air Terjun Coban Rondo adalah salah satu air terjun yang paling terkenal di Jawa Timur. Air terjun ini terletak di Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang, Jawa Timur. tempat wisata ini memiliki ketinggian sekitar 84 meter dan lebar sekitar 25 meter. Air terjun ini dikelilingi oleh hutan yang lebat dan sejuk.

Air terjun Coban Rondo memiliki nama yang unik. Nama "Coban" berasal dari bahasa Jawa yang berarti "air terjun". Sedangkan nama "Rondo" berasal dari bahasa Jawa yang berarti "janda".

Legenda mengatakan bahwa air terjun ini dulunya merupakan tempat tinggal seorang janda bernama Dewi Anjarwati dan suaminya Raden Baron Kusumo. Suatu hari, Raden Baron Kusumo pergi berburu dan tidak pernah kembali.

Dewi Anjarwati menunggu suaminya selama bertahun-tahun, namun suaminya tidak pernah kembali. Dewi Anjarwati akhirnya meninggal di tempat ini dan menjadi arwah penunggu air terjun.

Halaman:

Editor: Muhafi Ali Fakhri


Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah