10 rekomendasi Tempat Wisata Bersejarah di Palembang, Cocok Buat Liburan di Hari HUT RI ke-78

- 14 Agustus 2023, 15:00 WIB
10 rekomendasi Tempat Wisata Bersejarah di Palembang, Cocok Buat Liburan di Hari HUT RI ke-78/Tangkapan Layar/Freepik
10 rekomendasi Tempat Wisata Bersejarah di Palembang, Cocok Buat Liburan di Hari HUT RI ke-78/Tangkapan Layar/Freepik /

Pasar 16 Ilir dibangun pada abad ke-19 oleh pemerintah Hindia Belanda. Pasar ini awalnya hanya merupakan pasar kecil yang menjual berbagai macam barang kebutuhan sehari-hari. Namun, seiring dengan perkembangan kota Palembang, Pasar 16 Ilir semakin berkembang dan menjadi pasar yang besar dan ramai.

Saat ini, Pasar 16 Ilir merupakan salah satu pasar tradisional terbesar di Indonesia. Pasar ini memiliki luas sekitar 10 hektar dan terdiri dari berbagai macam bangunan, termasuk pasar tradisional, pasar modern, dan pusat perbelanjaan.

Pasar 16 Ilir menjual berbagai macam barang, termasuk makanan, buah-buahan, sayuran, ikan, daging, pakaian, elektronik, dan oleh-oleh khas Palembang.

Pasar 16 Ilir buka setiap hari, mulai pukul 06.00 WIB sampai pukul 22.00 WIB. Pasar ini merupakan tempat yang ramai dikunjungi oleh masyarakat Palembang dan wisatawan dari berbagai daerah.

Pasar 16 Ilir merupakan tempat yang tepat untuk membeli berbagai macam barang dengan harga yang murah. Berikut adalah beberapa hal yang dapat Anda lakukan di Pasar 16 Ilir:

  • Berburu oleh-oleh khas Palembang.
  • Mencoba berbagai macam makanan tradisional Palembang.
  • Menawar harga barang-barang yang dijual.
  • Mengambil foto-foto di pasar yang ramai dan colorful.
  • Berinteraksi dengan masyarakat Palembang yang ramah dan murah senyum.

Pasar 16 Ilir adalah tempat wisata yang wajib dikunjungi oleh wisatawan yang ingin merasakan suasana tradisional Palembang. Pasar ini merupakan tempat yang menarik untuk berbelanja, berburu oleh-oleh, dan berinteraksi dengan masyarakat Palembang.

Kampung Kapitan

Kampung Kapitan adalah pemukiman Tionghoa bersejarah di Palembang, Sumatera Selatan. Letaknya di tepi Sungai Musi, dan merupakan salah satu pemukiman tertua di Palembang. Nama “Kampung Kapitan” berasal dari gelar pemimpin komunitas Tionghoa di Palembang yang dikenal sebagai “Kapitan Cina”.

Kampung Kapitan didirikan pada abad ke-17, ketika Perusahaan Hindia Timur Belanda (VOC) mengundang para pedagang Tionghoa untuk bermukim di Palembang. VOC ingin meningkatkan perekonomian Palembang, dan mereka yakin para pedagang Tionghoa akan mampu melakukannya.

Para saudagar Tionghoa yang menetap di Kampung Kapitan sangat sukses. Mereka membangun bisnis, kuil, dan sekolah. Kampung Kapitan menjadi pusat budaya dan perdagangan Tionghoa yang berkembang pesat.

Halaman:

Editor: Muhafi Ali Fakhri


Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah