Berikut Penjelasan 4 Contoh Motif dan Sikap Menggunakan Teori Paradigma Sosial Disertai Studi Kasus Jurnal!

1 Januari 2023, 20:35 WIB
Berikut Penjelasan 4 Contoh Motif dan Sikap Menggunakan Teori Paradigma Sosial Disertai Studi Kasus Jurnal! /unsplash/@phammi

PORTAL NGANJUK – Motif dan sikap dalam dunia psikologi atau sosiologi penting untuk diketahui dalam menyelesaikan suatu permasalahan.

Motif merupakan dorongan manusia yang menyebabkan individu untuk berbuat sesuatu.

Salah satu cara untuk melihat motif dan sikap yaitu dengan menggunakan teori paradigma sosial.

Teori paradigma sosial menekankan pada analisa tindakan sosial.

Teori ini terbagi menjadi 3 yaitu konsep atau teori aksi, interaksi simbol, dan fenomenologi.

Lantas, apa sajakah contoh motif dan sikap yang menggunakan teori paradigma sosial?

Berikut penjelasan 4 Contoh Motif dan Sikap Menggunakan Teori Paradigma Sosial :

Baca Juga: Pesta Rakyat Saradan Artnival! Special Perform Sisca JKT48 Meriahkan Pergantian Tahun di Desa Saradan

1.Studi Kasus : Motif Penanaman Religious Culture di SMPN 3 Tuban (Hidayah, 2021)

Motif dalam penelitian ini berdasar pada  paradigma definisi sosial (fenomenologi) yang menekankan adanya hubungan antara pengetahuan dengan perilaku manusia sehari-hari, dimana tindakan manusia didasarkan dua motif yaitu motif sebab dan motif tujuan.

Pada penelitian menunjukan bahwa because motif dari penanaman budaya religius yaitu kondisi sekolah masih minim dari nilai keagamaan.

Berawal dari kondisi tersebut, salah satu guru tergerak untuk melakukan perubahan dengan menumbuhkan budaya religius.

Motif tujuannya yaitu untuk meningkatkan pengamalan ajaran agama, meningkatkan membaca dan memahami Al-qur’an maupun Al-kitab, serta membentuk akhlak yang baik.

 

2.Studi Kasus: Konstruksi Makna Merantau Dikalangan Mahasiswi Asal Sumatera Barat di Kota Bandung (Putra, 2018)

Motif dalam penelitian ini berdasar pada  paradigma definisi sosial (fenomenologi) yang menekankan adanya hubungan antara pengetahuan dengan perilaku manusia sehari-hari, dimana tindakan manusia didasarkan dua motif yaitu motif sebab dan motif tujuan.

Pada penelitian menunjukan bahwa nilai merantau yang dilakukan mahasiswi disini untuk mengenal nilai-nilai kehidupan diluar kampung halaman untuk mencari ilmu di lingkungan luar dengan budaya yang berbeda.

Kemudian motif bagi mahasiswi, motif “untuk‟ merantau mereka bisa melihat dunia luar untuk manambah wawasan dan teman dari berbagai macam ragam budaya.

Sedangkan motif “karena‟ Bandung memiliki lingkungan yang bersahabat dengan perantau.

Selain itu, pengalaman positifnya merantau yaitu  menjadi lebih mandiri dari sebelumnya dan dapat memperkenalkan budaya Minangkabau di perantauan, dan pengalaman negatifnya rindu akan suasana berkumpul dengan keluarga di kampung halaman.

Baca Juga: Efek Buruk Menganggur Bagi Diri Sendiri

3.Studi Kasus: Perilaku Hedonisme Mahasiswa di Trans Studio Makassar (Azzarah, 2019)

Motif pada penelitian ini berdasar pada paradigma perilaku sosial yang memusatkan perhatiannya kepada hubungan antara individu dan lingkungannya yang terdiri atas bermacam-macam objek sosial dan non sosial yang menghasilkan perubahan dalam faktor lingkungannya yang menimbulkan perubahan terhadap tingkah laku.

Pada  penelitian menunjukkan bahwa faktor yang memengaruhi perilaku hedonisme pada mahasiswa terbagi menjadi dua yaitu faktor internal dan faktor eksternal.

Faktor internal yaitu senang dengan keramaian, hobby berbelanja dan ingin menikmati masa muda. Faktor eksternal yaitu faktor yang berasal dari lingkungan keluarga dan lingkungan pergaulan, seperti orang tua yang membiasakan anaknya hidup mewah sejak kecil, teman sebaya, lingkungan sosial, media sosial.

Bentuk-bentuk perilaku hedonisme mahasiswa yang ditunjukkan mahasiswa di Trans Studio Mall Makassar yaitu shopping dan nongkrong di cafe.

Kemudian, dampak yang ditimbulkan dari perilaku hedonisme mahasiswa di Trans Studio Mall Makassar terbagi menjadi dua yaitu dampak positif dan dampak negatif.

 Baca Juga: Hipertensi Akibatkan Stroke Hingga Kematian

4.Studi Kasus: Konstruksi Masyarakat Terhadap Mantan Narapidana (Al-Jauhar, 2014)

Motif dalam penelitian ini berdasar pada  paradigma definisi sosial (fenomenologi) yang menekankan adanya hubungan antara pengetahuan dengan perilaku manusia sehari-hari, dimana tindakan manusia didasarkan dua motif yaitu motif sebab dan motif tujuan.

Pada penelitian menunjukkan bahwa konstruksi masyarakat terhadap mantan narapidana dipengaruhi oleh beberapa faktor penyebab.

Bentuk konstruksi masyarakat lebih dipengaruhi oleh proses eksternalisasi, internalisasi dan objektivasi yang dilakukan oleh masyarakat.

Eksternalisasi lebih ditekankan bagaimana masyarakat mengadopsi sumber informasi yang diterima, objektivasi dimana masyarakat lebih memandang tindak kejahatan yang dilakukan mantan narapidana dan bagaimana lemahnya lembaga hukum dalam menjalankan fungsi hukum, internalisasi dalam proses ini masyarakat memberikan pertimbangan dengan tetap menghargai mantan narapidana.***

 

Editor: Yusuf Rafii

Tags

Terkini

Terpopuler