5 Fakta Menarik dari Bapak Pendidikan Indonesia, Ki Hajar Dewantara: Tidak Banyak yang Tau!

- 1 Mei 2023, 20:44 WIB
5 Fakta Menarik dari Bapak Pendidikan Indonesia, Ki Hajar Dewantara: Tidak Banyak yang Tau!
5 Fakta Menarik dari Bapak Pendidikan Indonesia, Ki Hajar Dewantara: Tidak Banyak yang Tau! /twibbonize.com/

PORTAL NGANJUK – Pada tanggal 2 Mei, di Indonesia secara rutin diperingati sebagai Hari Pendidikan Nasional, yang juga merupakan hari kelahiran Ki Hajar Dewantara, Bapak Pendidikan Nasional.

Ia memiliki kontribusi yang besar dalam dunia pendidikan di Indonesia, bahkan sebelum jaman kemerdakaan. Oleh karena itu, Ki Hajar Dewantara juga disebut sebagai pelopor pendidikan di Indonesia.

Tidak hanya itu, dikutip melalui  situs resmi Indonesian Embassy in Berlin dari Depok Pikiran Rakyat Media Network, berikut 5 fakta menarik Ki Hajar Dewantara yang tidak banyak orang tau, antara lain:

 

  1. Seorang Bangsawan

Ki Hajar Dewantara bernama asli Raden Mas Soewardi Soerjaningrat, berasal dari keluarga bangsawan Kadipaten Paku Alaman. Ia merasa prihatin melihat kondisi masyarakat sekitarnya, sehingga memutuskan untuk keluar dari lingkungan kerajaan dan bergaul dengan masyarakat biasa di daerahnya. 

Sehingga usianya menginjak 40 tahun, ia melepaskan gelar kebangsawanan, dan memilih nama Ki Hajar Dewantara secara resmi. "Ki" adalah panggilan hormat untuk orang tua dan sebagai contoh, "Hajar" artinya guru, dan "Antara" adalah nama dewa yang menghubungkan dunia bumi dengan dunia yang lebih tinggi.

  1. Jurnalis yang Berani

Minatnya dalam menulis dan membaca membawa Ki Hajar Dewantara ke dunia jurnalistik dan menjadi wartawan di sejumlah surat kabar terkemuka seperti Midden Java, De Expres, Oetoesan Hindia, Kaoem Moeda, Tjahaja Timoer, dan Poesara.

Tulisan kritisnya membuat ia dikenal sebagai wartawan yang berani pada masanya, salah satu tulisannya yang kontroversial berjudul "Seandainya Aku Seorang Belanda". Melalui tulisannya itu, ia memberikan kritik tajam terhadap pejabat Hindia Belanda dan karena itu, ia diasingkan ke Belanda pada tahun 1913.

Halaman:

Editor: Yusuf Rafii


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x