PORTAL NGANJUK – Video viral kembali beredar di sosialmedia TikTok.
Hal viral tersebut mengarah pada seorang kakek yang terkena tilang oleh Etle (Electronic Traffic Law Enforcement).
Hal tersebut dinilai tidak lazim karena kakek tersebut melintas di area persawahan yang sepi.
Baca Juga: Viral! Baru Beli Motor di Area Dealer Langsung Kena Tilang Polisi hingga Ancaman Penjara 3 Bulan?
Kejadian viral tersebut diketahui berlokasi di area persawahan Ds. Sidowarno, Wonosari, Klaten.
Kembali muncul berita viral yang berkaitan dengan kebijakan Etle yang diberlakukan oleh pihak kepolisian.
Biasanya pemberlakukan ini dilakukan di berbagai kota besar yang ada di Indonesia.
Pemasangan sistem Etle digunakan untuk memantau pelanggaran yang terjadi di jalan raya.
Pada umumnya sistem Etle dipasang di area jalan ramai atau jalan utama yang menghubungkan Kota, Kecamatan, Hingga Provinsi.
Namun kali ini hal berbeda dilakukan di Klaten, pemasangan sistem Etle digunakan untuk memantau kondisi di jalur desa dan persawahan.
Bukti dari sistem ini mendapatkan hasil telah menilang seorang kakek bernama Panto Suwarno usia 60 tahun.
Baca Juga: Jadwal Piala Presiden 2022 Hari Ini: Dewa United vs Persis Solo serta PSIS Semarang vs PSS Sleman
Dirinya terkena sistem Etle saat melintas di area persawahan.
Dari ungkapan Panto, Hal tersebut lazim dilakukan, dia tidak memakai perlengkapan keamanan seperti helm karena melintas di area sawah.
Lokasi yang dilewati bukan jalan utama, kondisi jalan sepi serta sudah menjadi kebiasaan masyarakat desa untuk tidak memakai helm saat ke sawah.
Karena kejadian yang telah dialami, Panto mendapatkan surat tilang dan diminta untuk membayar denda sebesar Rp50.000.
Baca Juga: Nonton Anime Ao Ashi Episode 12 Sub Indo TERBARU, Streaming dan Download Disini
Sebagian orang mempertanyakan pemasangan Etle yang berada di lokasi persawahan.
Kondisi ini dinilai merugikan dan terkesan pihak polisi memeras rakyat kecil.
Area persawahan merupakan lokasi umum yang sering dilewati oleh penduduk desa.
Pemasangan Etle di area persawahan dinilai kurang efektif.
Kapolres Sukoharjo telah menjelaskan bahwa di area persawahan merupakan salah satu lokasi rawan kecelakaan.
Dirinya mengungkapkan bahwa di area persawahan bukan berarti bebas dari Etle.
Sebagian orang memang menerima kebijakan kali ini.Namun ada sebagian masyarakat mengkritik pemasangan sistem Etle di area persawahan.
Padahal di area kota masih banyak pelanggaran yang terjadi.
Dinilai pihak polisi sedang mencari pendapatan tambahan dengan menilang rakyat kecil.
Walaupun hanya membayar Rp50.000 ini sungguh berarti bagi rakyat kecil.
Apalagi mereka kemungkinan akan setiap hari melintasi area perwahanan, disana merupakan lokasi mata pencaharian mereka.
Jika mereka lupa memakai helm dan sering terekam Etle, berapa kali dia harus membayar dalam sepekan.
Pihak polisi harus memberikan solusi lebih efektif untuk kasus ini.
Biasanya yang melintas ke area persawahan adalah orang tua yang kurang memahami kemajuan teknologi.
Informasi seperti pemasangan Etle di lokasi persawahan harusnya disosialisasikan terlebih dahulu kepada desa terkait.
Ini digunakan agar masyarakat tahu dan bisa melengkapi atribut berkendara, salah satunya memakai helm.
Jika pihak polisi tidak memberi tahu masyarakat sekitar, terkesan hanya mencari untung dan merugikan salah satu pihak.
Video tersebut kemudian viral, 589 ribu ditonton dan mendapatkan 3 ribu komentar.
“Di kampung kok ada tilang? terlalu nyari duit” komentar netizen.
“Jadi fungsi helm untuk melindungi kepala ato menghindari tilang” komentar netizen lain.
“Kalo ada jalan berlobang di foto di kirmkan polisi gimanan karna jalan berlubang itu juga bisa menyebabkan kecelakaan” kata netizen satunya.
Demikian informasi mengenai sistem Etle yang dipasang oleh pihak polisi hingga menjadi viral.***