Viral Tentang Pawang Hujan MotoGp Mandalika, Begini Tanggapan Cak Nun

- 27 Maret 2022, 08:45 WIB
Kloase Foto Rara dan Cak Nun
Kloase Foto Rara dan Cak Nun /Portal Nganjuk

PORTAL NGANJUK – Akhir-akhir ini warga masyarakat Indonesia bahkan dunia dihebohkan dengan sosok pawang hujan di acara MotoGP Indonesia Mandalika.

Sosok pawang hujan yang tengah viral tersebut bernama Rara Istiani Wulandari.

Dalam perhelatan akbar MotoGP Indonesia di Mandalika tersebut Rara bertugas sebagai pawang hujan yang mengontrol hujan di daerah sirkuit Mandlika.

Sontak aksi Rara si pawang hujan tersebut mendapatkan reaksi positif dan negatif dari masyarakat Indonesia.

Namun, bagaimanakan pandangan Emha Ainun Najib atau Cak Nun menanggapi fenomena Rara si pawang hujang tersebut? Berikut ulasanya.

Dikutip Portalnganjuk.com dari kanal Youtube CakNun.com dengan judul “Pawang Hujan / Mbah Nun dan Tim” pada Minggu 27 Maret 2022.

Baca Juga: Nonton Genjitsu Shugi Yuusha no Oukoku Saikenki Season 2 Episode 1-12 Sub Indo, Download dan Streaming Disini

Dalam video yang diunggah tersebut ada pertanyaan seperti berikut:

“Pawang hujan itu apa ya Mbah”.

Menurut Cak Nun, manusia itu pakai nalar yang sederhana.

“Jadi pawang itu adalah subjek atau seseorang atau satu pihak yang berkuasa mengendalikan sesuatu hal,” tutur Cak Nun.

“Jadi pembalap itu adalah pawang bagi motornya, kalau anda mengembala bebek anda adalah pawang bebek,” imbuh Cak Nun.

“Sekarang kalau yang di pawangi itu adalah hujan, sekarang harus di breakdown hujan ini dari mana,” tegas Cak Nun.

Cak Nun mengatakan bahwa hujan itu adalah peristiwa fisikanya jelas , akan tetapi dalam agama itu ada sholat meminta hujan, sholat menghentikan hujan.

Baca Juga: VIRAL! Link Video Skandal 56 Detik Diduga Skandal Anggota Maestro Team PUBG Dicari Netizen di Tiktok dan Twitt

“Itukan berartikan ada yang berurusan sama hujan ini, itu bisa Tuhab langsung, bisa wakil-wakil Tuhan untuk urusan yang menyangkut hujan, atau inisiatif dari mahkluk-mahkluk Allah entah Jin atau manusia,” tutur Cak Nun.

Menurut Cak Nun Jadi missal ada orang yang mempawangi hujan dan kenapa menggunakan cabai merah, menggunaka sapu lidi  itu pesanya yang dulu punya kekuasaan terhadap hujan.

“Jadi siapa saja yang menancapkan lidi dan beberpa property lainya itu berarti berkomunikasi dan meminta kepada yang berkuasa atas hujan, “tolong anak cucu saya yang sedang balapan ini jangan diganggu oleh hujan”,” jelas Cak Nun.

“Dan nanti jika Dia berkenan atas permintaan ini maka hujan tidak turun,” imbuh Cak Nun.

Menurut Cak Nun hal tersebut ada subjek yang mempawangi hujan dan bukan pawangnya. Dan pawangnya disini hanya meminta.

“Pawangnya disini hanya meminta kepada, kalau bahasa kunonya Dewa hujan,” ujar Cak Nun.

Baca Juga: Nonton Boruto: Naruto Next Generations Episode 1-242 Sub Indo, Streaming dan Download Disini

“Ini saya tidak ngomong bahwa ini pengetahuan, tapi ini yang pernah kita dengar-dengar dan kita coba breakdown secara akademis,” tutur Cak Nun.

Kalau ada pawang hujan itu berarti dia berkomunikasi, melakukan permohonan, atau tawar menawar atau perundingan dengan yang bisa bikin hujan turun atau tidak turun.

Menurut Cak Nun Allah mengatur birokrasi system otoritas hujan atau tidak hujan itu.

“Hujan tidak hujan itukan urusan diluar kekuasaan saya, nah kalau ada yang berani memawangi hujan berarti dia stafnya entah Malaikat, entah siapa, entah siapa kan gitu,” ujar Cak Nun.

“Terjadi atau tidak, mau hujan mau tidak hujan itu adalah urusan Allah,” pungkasnya.

Simak tanggapan selengkapnya Cak Nun mengenai pawang hujan di kanal Youtube CakNun.com dengan judul “Pawang Hujan / Mbah Nun dan Tim”.***

Editor: Christian Rangga Bagaskara

Sumber: YouTube CakNun.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah