Cek Fakta: Motif Pembunuhan Terbongkar! Bharada E Plih Bunuh Brigadir J karena Takut Nyawa Keluarga Diancam?

29 Juli 2022, 13:27 WIB
fraen /

PORTAL NGANJUK - Kasus hilangnya nyawa sosok Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J hingga sampai saat ini belum juga menemukan titik temu.

Kabar tewasnya Brigadir J di rumah eks Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo pun terus menimbulkan banyak polemik dari masyarakat karena kronologi kematiannya yang dianggap ada kejanggalan.

Adanya hal yang janggal terjadi sehingga menimbulkan spekulasi dari publik terkait kematian Brigadir J yang kini terus bermunculan.

Sudah dua pekan, kasus dugaan pembunuhan berencana Brigadir J alias Brigadir Yosua pun bergulir serta mendapat banyak sorotan dari masyarakat.

Baca Juga: Cek Fakta: Tak Bisa Mengelak! Kejadian Tewasnya Brigadir J Terekam CCTV Tetangga Ferdy Sambo? Begini Faktanya

Pihak keluarga dan kuasa hukum Brigadir J juga menunjukkan sejumlah luka yang diduga tidak lazim di tubuh jenazah.

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo sampai turun tangan dengan membentuk tim khusus (Timsus) yang dipimpin langsung oleh Wakapolri Komjen Gatot Eddy Pramono.

Jenderal Listyo Sigit juga menonaktifkan 3 perwira tingga kepolisian. diantaranya adalah Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo, Karo Paminal Divisi Propam Polri Brigjen Hendra Kurniawan, serta Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Budhi Herdi Susianto.

Hingga kini, kasus kematian Brigadir J juga telah diketahui masuk tahap penyidikan setelah Timsus menemukan sejumlah barang bukti.

Kasus tersebut menjadi dugaan pembunuhan berencana, pasca laporan pengacara keluarga Brigadir J yaitu Kamarudin Simanjuntak kepada Bareskrim Polri.

Baca Juga: Cek Fakta: Tak Pernah Muncul! Persembunyian Istri Ferdy Sambo Dikepung Warga, Terancam Dibakar? Cek Faktanya

"Handphone serta rekaman CCTV yang berhasil diamankan oleh tim penyidik, kini masih terus dilakukan pemeriksaannya di labfor," ujar Dedi dikutip PORTAL NGANJUK dari PMJ News, Senin 25 Juli 2022.

Dedi menjelaskan bahwa tim khusus Polri berhasil mengamankan rekaman CCTV terkait peristiwa baku tembak Brigadir J dengan Bharada E, di rumah dinas Kadiv Propam Polri nonaktif, Irjen Ferdy Sambo.

Dedi menambahkan keterangannya mengenai proses pemeriksaan handphone dan rekaman CCTV yang akan dilakukan secara maksimal dan profesional oleh pihak yang ahli dalam bidangnya.

Baca Juga: Cek Fakta: Pembunuh Brigadir J Bukan Bharada E! Ternyata Perbuatan Ferdy Sambo dan Para Senior? Ini Faktanya

Dedi juga menekankan, Timsus dari Polri akan melaksanakan instruksi Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk berkomitmen mengungkap tuntas kasus Brigadir J secara transparan dan akuntabel.

"Semua akan disampaikan secara komprehensif, kami dalam hal ini akan menyampaikan seluruh fakta yang ada dan dilakukan dengan Scientific Crime Investigation secara komprehensi," tutur Dedi.

Polri memastikan bahwa pihak laboratorium forensik (labfor) akan terus melakukan pemeriksaan terhadap Handphone milik Brigadir J dan rekaman CCTV di sekitar lokasi kejadian penembakan.

Irjen Pol Dedi Prasetyo menjelaskan, pemeriksaan tersebut dilakukan dengan mengedepankan pendekatan Scientific Crime Investigation.

Baca Juga: Cek Fakta: Brigadir J Sengaja Dijebak! Dibuat Seolah-olah Melecehkan Istri Ferdy Sambo? Simak Faktanya

Pihak Polri telah melakukan gelar perkara di Bareskrim Polri. Selain itu, pihak keluarga Brigadir Yoshua di Jambi juga diperiksa hingga dimintai keterangan oleh penyidik.

"Ya betul, tim sidik memintai keterangan dari pihak keluarga Brigadir J di Polda Jambi," ucap Dedi.

Ada 11 orang saksi yang diperiksa di antaranya adalah ayah, ibu korban, kakak, adik, bibi Brigadir Yosua, termasuk rumah sakit setempat.

Permintaan keluarga Brigadir J melalui pengacaranya Kamaruddin Simanjuntak untuk melakukan autopsi ulang telah digelar Rabu, 27 Juli 2022.

Namun belum lama setelah autopsi ulang, beredar isu menyebut bahwa Bharada E ingin menjadi tumbal demi menyelamatkan keluarganya.

Baca Juga: Cek Fakta: Ferdy Sambo Nekat Mengakui Semuanya! Takut Aib Istrinya Bocor Kemana-mana, Begini Fakta Sebenarnya

Kabar beredar tersebut juga mengklaim nyawa keluarga Bharada E tengah diancam sehingga ia melakukan pembunuhan terhadap Brigadir J.

Informasi tersebut muncul usai kanal YouTube 212 TV mengunggah video bertajuk "Nyawa keluarga diancam II Barada E terpaksa lakukan ini," pada Jum'at, 29 Juli 2022.

Dalam sampul video tersebut terlihat ada sosok pria memakai baju tahanan berwarna oranye.

Disamping dan dihadapan pria narapidana berbaju oranye tersebut ada beberapa polisi yang tengah melakukan interogasi.

fraen

Adapun narasi dalam thumbnail video itu berbunyi, sebagai berikut.

"TAK ADA PILIHAN...!!!

DEMI SELAMATKAN KELUARGA

AKHIRNYA BARADA E MAU DIJADIKAN TUMBAL," dikutip PORTAL NGANJUK dari kanal YouTube 212 TV pada Jum'at, 29 Juli 2022.

Baca Juga: Cek Fakta: Bharada E Akhirnya Berbicara! 5 Jenderal Berbintang Bakal jadi Tersangka? Simak Faktanya Disini

Hingga artikel ini ditayangkan, video tersebut sudah ditonton sebanyak 15.481 kali dan disukai hingga 153 kali.

Lantas benarkah Bharada E mau dijadikan tumbal untuk membunuh Brigadir J karena nyawa keluarganya telah diancam? maka simak sampai akhir.

Setelah PORTAL NGANJUK melakukan penelusuran, kabar yang beredar mengklaim bahwa karena nyawa keluarga Bharada E diancam, maka dia terpaksa dan tak ada pilihan untuk menjadi tumbal adalah informasi keliru.

Baca Juga: Cek Fakta: Dokter Forensik Bekerja Dalam Tekanan, Hasil Otopsi Pertama Brigadir J Direkayasa? Ini Faktanya

Faktanya, sampai saat ini pun belum ada informasi resmi dan valid mengenai hal tersebut.

Di dalam video itu juga tidak sama sekali terkandung informasi seperti apa yang diklaim pada judul hingga sampul video.

Di dalam video berdurasi 10 menit 10 detik yang diunggah kanal YouTube 212 TV itu tidak mengandung informasi seperti yang diklaim pada judul.

Video tersebut hanya berisi cuplikan-cuplikan pernyataan dari Komnas HAM hingga terlihat sosok Ferdy Sambo saat masih menjabat terkait tewasnya Brigadir Yosua.

Adapula narasi yang terus menerus diulang-ulang dan menerangkan soal kasus tewasnya Brigadir Yosua.

Baca Juga: Cek Fakta: Muka Ferdy Sambo Kompak Ditunjuk Seluruh Ajudan yang Diperiksa, Tak Disangka? Faktanya Begini

Selain itu, sosok pria narapidana sedang diinterogasi oleh polisi dalam sampul video tidak diketahui identitasnya dan tak ada hubungannya dengan kasus dugaan pembunuhan berencana Brigadir J.

Sebelumnya ada 7 ajudan Irjen Ferdy Sambo yang telah dipanggil Komnas HAM untuk dimintai keterangan pada Selasa 26 Juli 2022.

Tak hanya itu, kemunculan Bharada Eliezer atau Bharada E juga turut memenuhi panggilan Komnas HAM untuk dimintai keterangan lebih lanjut.

Kendati demikian, pemeriksaan terhadap 7 ajudan Irjen Ferdy Sambo dilakukan di ruang terpisah.

Saat setelah diperiksa oleh Komnas HAM, Bharada E keluar dari ruangan dan bungkam dari pertanyaan-pertanyaan wartawan..

Mengenai soal kabar terbaru kasus ini, hasil autopsi ulang Brigadir J atau Brigadir Yosua belum bisa diumumkan dan baru akan selesai sekitar 4-8 minggu ke depan.

Hal ini diungkapkan oleh Ketua tim dokter forensik autopsi ulang jenazah Brigadir J, Ade Firmansyah melalui konferensi persnya.

Kemudian, kata Ade, tim forensik akan menyerahkan hasil autopsi ulang tersebut ke penyidik Polri untuk diumumkan.

Baca Juga: Cek Fakta: 12 Jam Diperiksa Komnas HAM, Bharada E Akui Ada 18 Pelaku Masih Berkeliaran? Simak Faktanya

Saat ini, sampel jenazah Brigadir J telah dibawa ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta untuk diteliti.

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo berjanji akan mengumumkan hasil autopsi ulang Brigadir J ke publik.

Ia juga mengatakan, proses autopsi ulang diawasi oleh pihak eksternal. Di antaranya yakni keluarga dan kuasa hukum Brigadir J, serta tim kedokteran forensik independen.

Baca Juga: Cek Fakta: Istri Eks Kadiv Irjen Ferdy Sambo Dijebloskan Penjara, Permintaan Keluarga Brigadir J? Cek Faktanya

Lebih lanjut para pihak yang telah diusulkan oleh kuasa hukum keluarga seperti rumah sakit dan tim forensik dari unsur di luar Polri juga terlibat dalam proses ini.

“Tentu sekali lagi saya sampaikan proses pembuktiannya harus secara ilmiah, dan hasilnya harus sahih dan sesuai,” ujar Dedi, saat ditemui usai prarekonstruksi kasus Brigadir J di Komplek Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan, Sabtu.

Dedi berharap bahwa media dapat meluruskan berbagai macam spekulasi yang ditimbulkan dari masyarakat.

“Kalau teman media mengutip dari sumber yang bukan ‘expert’ (ahli) justru pemasalahan akan lebih keruh. Masalah ini sebenarnya akan segera diungkap timsus,” imbuhnya. 

Baca Juga: Cek Fakta: Ferdy Sambo Nekat Mengakui Semuanya! Takut Aib Istrinya Bocor Kemana-mana, Begini Fakta Sebenarnya

Sehingga dapat disimpulkan, bahwa Bharada E membunuh Brigadir J karena nyawa keluarganya diancam adalah HOAKS dan tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

Informasi hoaks tersebut masuk ke dalam kategori konteks yang salah karena judul dan isi tidak memiliki korelasi.

Informasi hoaks terkait istri Ferdy Sambo tersebut termasuk jenis false connection, di mana judul berbeda dengan isi video.

Maka dari itu, kanal YouTube 212 TV bukanlah sumber berita yang layak dipercaya.

Masyarakat Indonesia dihimbau untuk lebih bijak dalam menerima informasi yang belum jelas sumber dan asalnya

Lakukan verifikasi terlebih dahulu sebelum mempercayai sebuah kabar atau berita yang belum tentu benar adanya.

Baca Juga: Cek Fakta: Istri Eks Kadiv Irjen Ferdy Sambo Dijebloskan Penjara, Permintaan Keluarga Brigadir J? Cek Faktanya

Carilah sumber kredibel untuk meneliti apakah kabar yang diterima sudah benar atau hanya sebuah berita yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

Agar informasi yang dibagikan atau diberikan kepada orang lain tidak menjadi salah satu kabar simpang siur.***

Editor: Erfan Muchlisya Irawan

Tags

Terkini

Terpopuler