Network
PORTAL NGANJUK – Belakangan ramai dijagat media sosial mengklaim ada sebuah video yang menampilak banyak orang menunggu ombak biasa ternyata tsunami yang datang.
Dalam kabar tersbut juga dinyatakan bahwa seluruh orang yang berada di pesisir tersebut tak lupu dari sapuan gelombang besar itu.
Ternyata video tersebut bersumber dari unggahan kanal YouTube Nasril Khampe pada 25 Desember lalu.
Kabar mengejutkann itu bernarasikan sebagaimana berikut:
Baca Juga: Cek Fakta: Beberapa Orang Merekam Ombak yang Dikira Biasa, Ternyata yang Datang Tsunami
“orang-orang ini malah santai & merekam dikira ombakbiasa yang datang,”
“Siapa sangka ternyata Tsunami lihat yang terjadi,” tulisketerangan dalam video tersebut.
Dalam video tersebut dilihatkan terdapat beberapaorang yang sedang berkumpul dan menunggu ombakdatang dari arah laut.
Setelah ombak datang banyak orang yang lari menjauhdan beberapa pula ada yang naik keatas pohon untukmenyelamatkan diri.
Lalu apakah bisa dibenarkan kabar yang ombak yang dikira kecil tenyata tsunami itu? Simak faktanya!
Penjelasan:
Sebagaimana dikutip Portal Nganjuk dariTurnbackhoax, ombak dalam video tersebut bukanmerupakan tsunami.
Gelombang air tersebut merupakan salah satufenomenal alam yang disebut gelombang Bono bagiandari Tidal Bore.
Video tersebut sebelumnya pernah diunggah oleh akunYouTube Licet Studios berjudul ‘TSUNAMI-LIKE WAVES’ Hit Village in Indonesia (Tidal Bore) | Kampar River (Sumatra).
Pada deskripsi video juga dijelaskan ombak tersebutmerupakan fenomena Tidal Bore yang terjadi di perairanSungai Kampar Indonesia bukan Tsunami.
Baca Juga: Indigo Ramal Pulau Jawa Akan Diterjang Tsunami Dalam Waktu Dekat: Ratu Pantai Selatan Murka
Kesimpulan:
Dari penelusuran diatas video unggahan kanal YouTube Nasril Khampe pada 25 Desember dengan tajuk “orang-orang ini malah santai & merekam dikira ombakbiasa yang datang, Siapa sangka ternyata Tsunami lihat yang terjadi,” dipastikan mislending content atau tidak benar.
Karena isi video tersebut tidak sesuai dengan sampul dan judul yang ditampilkan serta kebenarannya tidak bisa dipertanggungjawabkan.***
