Network
PORTAL NGANJUK - Sampai saat ini kabar tewasnya Brigadir J alias Brigadir Yosua tengah menjadi perhatian publik dan menimbulkan berbagai spekulasi kejanggalan semenjak dinyatakan tewas.
Menurut kronologi dari kepolisian tewasnya Brigadir J disebabkan setelah terlibat baku tembak dengan Bharada E di rumah dinas Kadiv Propam Polri nonaktif, Irjen Ferdy Sambo.
Brigadir Yosua atau Brigadir J alias Nofriansyah Yosua Hutabarat diketahui tewas usai baku tembak dengan Bharada E karena diduga telah melakukan pelecehan dan menodongkan senjata terhadap istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi.
Meski sudah dijelaskan oleh pihak Kepolisian terkait kronologi tewasnya Brigadir J tersebut, masyarakat enggan percaya dan terus menimbulkan spekulasi.
Banyaknya kejanggalan mengenai tewasnya Brigadir J yang tidak hanya disorot publik, namun DPR RI dan pejabat tinggi negara juga ikut menyorot kasus yang belum menemukan titik temu ini
Namun, baru-baru ini beredar sebuah kabar yang menyebut peristiwa baku tembak hingga kematian Brigadir J ternyata terekam CCTV.
Dalam informasi itu, disebutkan bahwa motif penembakan Brigadir J juga terbongkar dan polisi telah menemukan bukti.
Informasi itu beredar setelah kanal YouTube SKEMA POLITIK mengunggah video bertajuk "TERBONGKAR !! Motif Pen3mbkan Brigadir J Terungk4p, Polisi Temukan Bukti Ini.kpk" pada Rabu, 13 Juli 2022.
Hingga saat artikel ini ditulis, video terkait tewasnya Brigadir J itu telah ditonton sebanyak 8.181 kali dan disukai 54 kali.
Pada sampul video, terlihat potret seorang anggota Kepolisian tengah melihat sebuah rekaman CCTV yang diklaim sebagai rekaman CCTV di rumah Irjen Ferdy Sambo.
"TEREKAM CCTV RUMAH
MOTIF PEN3MBAKAN BRIGADIR J TERUNGKAP!" bunyi narasi pada thumbnail video, sebagaimana dikutip dari kanal YouTube SKEMA POLITIK pada Kamis, 14 Juli 2022.
Faktanya, belakangan ini Timsus yang dibentuk Kapolri Listyo Sigit Prabowo akhirnya menemukan data rekaman CCTV di kediaman Kadiv Propam Polri Nonaktif Ferdy Sambo.
Data rekaman CCTV itu pun menjadi saksi kunci peristiwa penembakan Brigadir J pada Jumat, 8 Juli 2022 lalu.
Dengan ditemukannya rekaman CCTV itu maka konstruksi kasus pembunuhan Brigadir J semakin jelas.
Namun, polisi belum membuka rekaman CCTV tersebut terkait motif penembakan Brigadir J yang terungkap.
Kadiv Humas Irjen Pol Dedi Prasetyo menegaskan bahwa rekaman tersebut akan dibuka apabila seluruh rangkaian penyidikan oleh tim khusus sudah selesai.
"Jadi tidak akan sepotong-sepotong," ujar Irjen Dedi Prasetyo pada Rabu, 20 Juli 2022 kemarin.
Direktur Tindak Pidana Umum (Dir Tipidum) Bareskrim Polri Brigjend Andi Rian Djayadi juga turut mengatakan bahwa rekaman CCTV yang diperoleh itu kini sedang diteliti di laboratorium forensik.
"Ada yang harus dilakukan sinkronisasi dan kaliberasi waktu. Kadang-kadang terdapat tiga CCTV di satu titik sama tapi waktunya berbeda-beda," kata Andi.
Dalam video berdurasi 10 menit 5 detik yang diunggah kanal YouTube SKEMA POLITIK itu tidak terkandung informasi seperti yang diklaim pada judul.Video itu hanya berisi informasi mengenai dugaan kejanggalan insiden tersebut.
Selain itu, foto pada thumbnail video diketahui tidak terkait dengan insiden tewasnya Brigadir J.
Berdasarkan hasil penelusuran diatas, dapat disimpulkan bahwa tewasnya Brigadir J terekam CCTV dan sudah terungkap adalah hoaks.
