Setelah kami melakukan penulusuran, kabar yang beredar mengklaim bahwa kematian Brigadir J disebabkan karena menerima siksaan beramai-ramai adalah informasi keliru.
Faktanya, sampai saat ini pun belum ada informasi resmi dan valid mengenai hal tersebut.
Di dalam video itu juga tidak sama sekali terkandung informasi seperti apa yang diklaim pada judul hingga sampul video.
Di dalam video berdurasi 8 menit 10 detik yang diunggah kanal YouTube 212 TV itu tidak mengandung informasi seperti yang diklaim pada judul.
Video tersebut hanya berisi kompilasi video dokter forensik, pengangkatan peti jenazah Brigadir J hingga pernyataan dari Irjen. Pol. Dedi Prasetyo.
Selain itu, foto pada thumbnail video diketahui juga tidak ada hubungannya dengan kasus Brigadir J dan telah dilakukan pengeditan.
Kemudian narasi-narasi yang dilontarkan secara ulang berulang dan hanya menjelaskan peristiwa terkait kasus kematian Brigadir J.
Sementara itu, hasil autopsi ulang Brigadir J atau Brigadir Yosua belum bisa diumumkan dan baru akan selesai sekitar 4-8 minggu ke depan.