Tak lama setelah Kongres Sumpah Pemuda, Kongres Perempuan Indonesia Pertama diselenggarakan di Yogyakarta pada 22-25 Desember 1928, atas prakarsa Nyonya R.A. Soekonto, Nyonya Suwardi, dan Nona Soejatin.
Kongres Pertama menghasilkan putusan penting dengan dibentuknya Perikatan Perempuan Indonesia (PPI), dan mencetuskan tiga mosi kepada pemerintah yaitu:
1. Tuntutan peningkatan jumlah sekolah bagi perempuan
2. Penjelasan mengenai arti taklik kepada mempelai perempuan
3. Pertolongan kepada janda dan yatim piatu dari pegawai sipil
Kesuksesan Kongres Perempuan I, disusul dengan Kongres Kedua, hingga Ketiga. Dalam Kongres Ketiga inilah baru diputuskan peringatan hari ibu jatuh tiap 22 Desember, mengacu pada tanggal awal pelaksanaan Kongres Perempuan Indonesia I.
Hari ibu 22 Desember diresmikan oleh Presiden Soekarno melalui Dekrit Presiden No. 316 Tahun 1959.
Lalu bagaimana dengan perayaan hari ibu sedunia tanggal 8 Mei?
Sejarah Singkat Hari Ibu Sedunia 8 Mei
Dikutip dari laman History, perayaan hari ibu sedunia berawal dari perjuangan seorang perempuan di Amerika Serikat bernama Ann Reeves Jarvis. Pada masa perang saudara di AS, Ann membentuk sebuah klub bernama Mother’s Day Works Clubuntuk membantu para perempan membesarkan anak dengan baik.