Network
PORTAL NGANJUK – Riset Euromonitor bertajuk "Top 100 Retailers in Asia 2022" mengungkap bahwa Shopee berhasil menjadi ‘Raja Ritel Asia Tenggara’, setelah menerapkan strategi lokalisasi, Shopee berhasil menduduki posisi teratas dari daftar 20 perusahaan ritel e-commerce terbesar di Asia Tenggara.
Euromonitor mengatakan, predikat tersebut dicapai e-commerce Shopee berkat suksesnya pendekatan berbeda untuk setiap negara atau dengan kata lain penerapan strategi lokalisasi, yang bertujuan untuk dapat memasarkan produk sesuai dengan selera dan preferensi konsumen dalam wilayah yang lebih spesifik untuk memaksimalkan penjualan.
Shopee dilaporkan berhasil menorehkan nilai penjualan sebesar 16,06 miliar dolar AS atau sekitar Rp240,5 triliun. e-commerce Shopee berhasil menjadi "Raja Ritel Asia Tenggara" karena beberapa faktor,termasuk dari strategi lokalisasi antara lain:
Faktor Shopee pimpin pasar "e-commerce"
Strategi lokalisasi yang kuat: Shopee telah berhasil membangun strategi lokalisasi yang kuat di berbagai negara di Asia Tenggara. Shopee telah menyesuaikan produk dan layanannya dengan kebutuhan dan preferensi pelanggan di masing-masing negara.
Investasi besar di teknologi: Shopee telah berinvestasi besar di teknologi untuk meningkatkan pengalaman penggunanya. Shopee telah mengembangkan berbagai teknologi yang inovatif sebagai e-commerce, seperti ShopeePay, ShopeeFood, dan ShopeeLive.
Kerja sama dengan berbagai mitra: Shopee telah bekerja sama dengan berbagai mitra, baik dari dalam UMKM maupun luar negeri. Shopee telah bekerja sama dengan berbagai perusahaan, seperti brand lokal, UMKM, brand internasional, dan perusahaan teknologi.
Keberhasilan Shopee menjadi "Raja Ritel Asia Tenggara" menunjukkan bahwa e-commerce telah menjadi bagian penting dari ekonomi Asia Tenggara. e-commerce telah memberikan akses yang lebih luas bagi masyarakat untuk berbelanja berbagai produk dan layanan.
Selain Shopee, beberapa perusahaan ritel lainnya di Asia Tenggara juga mengalami pertumbuhan yang signifikan pada tahun 2022. Hal ini menunjukkan bahwa pasar ritel di Asia Tenggara masih memiliki potensi pertumbuhan yang besar.
