Menulis dan Membuang Kemarahan: Cara Sederhana Meredakan Emosi

- 15 April 2024, 18:07 WIB
Menulis dan Membuang Kemarahan: Cara Sederhana Meredakan Emosi
Menulis dan Membuang Kemarahan: Cara Sederhana Meredakan Emosi /Pexels/andrea-piacquadio

Portalnganjuk.com Merasa marah adalah hal yang wajar bagi manusia. Namun, cara mengungkapkannya tidak selalu tepat. Ada kalanya kita mengungkapkan amarah dengan cara yang negatif, seperti berteriak atau memarahi orang lain. Hal ini bisa menimbulkan masalah dalam hubungan dan membuat situasi semakin buruk.

 

Sebuah penelitian di Jepang menemukan cara sederhana untuk meredakan kemarahan dengan cepat, yaitu dengan menulis dan membuang perasaan negatif. Penelitian ini melibatkan 50 peserta yang diminta untuk menuliskan perasaan negatif mereka tentang isu-isu sosial. Setelah itu, mereka diminta untuk membuang apa yang telah mereka tulis ke tempat sampah.

 

Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kemarahan para peserta turun dengan cepat setelah mereka menulis dan membuang perasaan negatif mereka. Hal ini menunjukkan bahwa menulis dan membuang perasaan negatif dapat menjadi cara yang efektif untuk meredakan kemarahan.

 

Bagaimana cara melakukannya?

  1. Siapkan alat tulis dan kertas.
  2. Tuliskan semua perasaan negatif yang Anda rasakan. Jangan menyaring apa pun. Tuliskan semua yang ada di pikiran Anda, sedetail mungkin.
  3. Setelah selesai menulis, bacalah kembali apa yang telah Anda tulis. Apakah Anda merasa lebih lega setelah menuliskannya?
  4. Robek kertas tersebut dan buanglah ke tempat sampah. Bayangkan bahwa Anda membuang semua kemarahan dan emosi negatif Anda bersama dengan kertas tersebut.

 

"Kami berharap metode kami akan menekan kemarahan. Namun, kami kagum bahwa kemarahan hampir bisa dihilangkan seluruhnya," kata penulis utama studi di Universitas Nagoya, Nobuyuki Kawai.

 

Penelitian di Jepang tentang cara meredakan kemarahan dengan menulis dan membuang perasaan negatif ternyata terinspirasi oleh tradisi Jepang yang dikenal sebagai hakidashisara. Tradisi ini melibatkan pemecahan cakram kecil yang mewakili hal-hal yang membuat seseorang marah.

 

Hakidashisara dipercaya dapat membantu individu melepaskan diri dari kemarahan dan emosi negatif lainnya. Tradisi ini sering dilakukan selama festival tahunan di Jepang, di mana orang-orang membuat cakram dari tanah liat dan menuliskan kekhawatiran atau kemarahan mereka di atasnya. Cakram-cakram ini kemudian dipecahkan dengan cara dilemparkan ke api atau diinjak kaki.

 

Filosofi di balik hakidashisara adalah bahwa dengan melepaskan secara fisik representasi kemarahan, seseorang dapat melepaskan diri dari emosi negatif tersebut secara mental dan emosional.

 

Tradisi ini juga dapat membantu individu untuk memaafkan diri mereka sendiri dan orang lain, serta untuk bergerak maju dengan kehidupan mereka.***

 

 

Editor: Yusuf Rafii


Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah