PORTAL NGANJUK – Beragam spekulasi sering muncul terkait keperawanan seorang perempan.
Baik perempuan atau laki-laki zaman, sudah tak asing lagi mendengar masalah perawanan atau tidak perawan perempuan tersebut.
Perihal keperawanan, hal itu masih dalam perbincangan yang tiada habisnya.
Sebab berbagai orang punya penemu masing-masing entah itu di dasari riset dulu atau tidak.
Baca Juga: Before, Now and Then Nana) , Film Lokal yang Sukses Menembus Berlin International Film Festival
Masyarakat penganut patriarki yang masih kental, perempuan biasanya dinilai hanya dari keperawanannya saja.
Terkait itu, banyak sekali mitos yang berkembang di masyarakat tentang keperawanan perempuan yang hanya dilihat dari ciri fisiknya saja.
Untuk itu hal ini sering jadi acuan perempuan sudah tidak lagi perawan menurut masyarakat. Mitos atau fakta? Berikut ulasannya.
1. Selaput Dara Terbuka
Sebagian besar masyarakat percaya bahwa perempuan tidak perawan jika selaputdara sudah pecah. Padahal pecahnya selaput dara tidak hanya berhubungan intim saja. Tapi juga bisa pecah akibat olahraga berat atau mengalami kecelakaan yang parah.
Baca Juga: Alan Shearer Kritik Penalti Liverpool Konyol dan Bodoh: Wasit Sangat Buruk di Musim Ini
Hal yang sudah terlanjur perkembang di tengah masyarakat ini adalah mitos. Padahal faktanya, tidak semua perempuan merasakan sakit dan berdarah saat hubungan intim untuk pertama kalinya. Selaput dara yang elastis jutsru dapat mencegah rasa sakit bagi sebagian orang.
Ini juga merupakan mitos. Faktanya tidak ada pemeriksaan fisik yang dapat menentukan status keperawanan dengan memeriksa selaput dara.
Dikutip dari Science Norway, Peneliti ginekologi dari Norwegian University of Science and Technology, Risa Lonne-Hoffman mengatakan dalam perkembangannya selaput dara telah membuat banyak masalah bagi perempuan.
Baca Juga: Maskot Kota Palembang yang Kini Kian Menuju Kepunahan
Risa Lonne-Hoffman mengaku telah banyak studi menunjukkan banyak perempuan tidak berdarah saat pertama kali melakukan hubungan intim.
"Perempuan yang baru pertama kali melakukan hubungan seksual sering tidak mengeluarkan darah dari selaput dara karena hampir tidak ada pembuluh darah. Namun, robekan dapat terjadi di tempat lain di kemaluan, terutama jika hubungan seksualnya kasar," papar Lonne-Hoffman.
Dengan begitu anggapan selaput dara adalah tolak ukur pertama untuk mendeteksi seorang perempun perawaan atau sudah tidak perawaan kurang tepat.
Artikel ini sudah tayang di Seputar Tangsel dengan judul “Inilah Ciri-Ciri Perempuan yang Sudah Tidak Perawan, Mitos Atau Fakta? Cek Penjelasannya di Sini”.***