Hati-hati, Pola Asuh Anak yang Seperti Ini Bikin Anak Jadi Keras Kepala

4 Maret 2022, 14:53 WIB
Hati-hati, Pola Asuh Anak yang Seperti Ini Bikin Anak Jadi Keras Kepala! /Pexels.com/Kampus Production


PORTAL NGANJUK
Dalam mengasuh anak, semua orang tua pasti pernah merasakan fase dimana anak menjadi sulit untuk diberi tahu sesuatu.

Terkadang juga mendapatkan bahwa anak terkesan keras kepala saat diberi pengertian dan malah ngambek.

Sebenarnya setiap anak pasti punya sifat keras kepala, hal ini salah satunya karena pengaruh usia sehingga kemampuannya untuk mengerti dan memahami suatu hal belum sempurna.

Sebenarnya sifat keras kepala ini lebih dipengaruhi oleh sikap orang tuanya sendiri lo.

Jika pola asuhnya salah, maka tak ayal jika hal tersebut mempengaruhi dan memperburuk sifat keras kepala anak itu sendiri.

Baca Juga: Promo BoomSale Ace Hardware, Berlaku hingga 29 Maret, Ini Kode Kupon dan Syarat Dapatkan Cashback Rp700 Ribu

Berikut beberapa pola asuh yang menjadikan anak tumbuh dengan sifat keras kepala:

1. Anak sering dibentak

Ketika anak berbuat salah, anak malah mendapatkan bentakan keras dari orang tua.

Hal ini malah akan membuat anak menjadi sakit hati.

Walaupun anak akan tetap menurut dengan perkataan orang tua, namun di dalam hati mereka akan merasa jengkel pada orang tua.

2. Selalu menuruti semua permintaan anak

Ketika anak tantrum karena meinta sesuatu, terkadang ada orang tua yang cenderung menuruti permintaan anak agar anak tidak lagi menangis.

Baca Juga: Tak Cukup Indra Kenz Saja, Kini Polri Naikkan Kasus Doni Salmanan ke Tingkat Penyidikan

Kebiasaan ini justru akan membangun sikap keras kepala pada anak.

Anak akan menganggap bahwa dengan sikap keras kepala, maka orang tua akan menuruti permintaannya.

3. Selalu berbicara dengan nada keras

Anak merupakan sosok peniru ulung, apapun yang dilakukan orang tua dalam keseharian akan ditiru oleh mereka.

Jika orang tua terbiasa berbicara dengan nada yang kerasdalam menyelesaikan sesuatu, maka anak pun akan mengikuti dan meniru perilaku tersebut.

Anak akan belajar untuk berbicara dengan nada keras juga untuk menyelesaikan masalah.

4. Anak kurang mendapatkan perhatian

Anak yang kurang mendapatkan perhatian cenderung memiliki sifat keras kepala.

Biasanya mereka bersikap keras kepala dan juga menunjukkan sikap tantrum dengan tujuan untuk mendapatkan perhatian dari orang tua.

5. Otoriter

Orang tua yang memiliki sikap otoriter biasanya selalu menuntut anak untuk mengikuti kemauan dari orang tua

Baca Juga: Patut Ditiru, Pola Asuh keluarga Jepang yang mendisiplinkan dan mendidik anak Bertata Krama yang Baik

Pola asuh seperti ini akan membatasi ruang gerak anak, tak hanya menjadi keras kepala, anak juga akan sering melawan orang tua seiring dengan bertambahnya usia.

Ada orang tua yang memberi tahu dan memberikan pengertian pada anak atas tindakannya yang tidak membelikan sesuatu.

Ada juga orang tua yang tidak tahan dengan rengekan dan tangisan anak ketika meminta sesuatu.

Dan akhirnya menuruti setiap permintaan anak tersebut, hal ini juga memberikan pengaruh besar dalam pembentukan karakter anak yang keras kepala.

Maka dari itu, sebagai orang tua, kita harus lebih bijak dalam menentukan sikap pada anak.

Karena hal ini akan menentukan dan membentuk karakter anak kedepannya.***

Editor: Christian Rangga Bagaskara

Tags

Terkini

Terpopuler