Network
PORTAL NGANJUK – Pasti tidak sedikit orang yang punya banyak beban pikiran, bahkan sebagian orang mencari cara yang dapat mengistirahatkan pikirannya sendiri.
Makin banyak pekerjaan dan kebutuhan pasti makin waswas pikiran anda, sehingga Istirahat merupakan sebuah hal yang sangat dibutuhkan oleh banyak orang.
Cak Nun sendiri menyebutkan istirahat itu memiliki tiga level, yang pertama adalah istirahat dengan teknis waktu.
Baca Juga: Tidak Disadari, Andrew Garfield dan Tobey Maguire Nonton Premiere Spiderman: No Way Home
Contohnya anda melakukan kerja dengan waktu beberapa sekian jam dan beberapa sekian jam anda istirahat termasuk istirahat dengan teknis waktu.
Ada lagi istirahat psikologis strategis, jadi ketika anda capek kerja lalu dengerin musik itu juga termasuk istirahat.
Atau sebaliknya, anda dengerin musik lama terus capek lalu anda pergi kerja juga termasuk istirahat.
Sebuah pekerjaan merupakan sebuah istirahat bagi pekerjaan sebelumnya, hal tersebut bisa kalian cari.
Baca Juga: Peristiwa 10 Muharram: Pertumpahan Darah di Karbala, Menurut Gus Muwafiq
Yang terakhir adalah istirahat yang sejati dari Allah, ada metode dzikir dimana anda bisa duduk bersila atau bisa posisi tahiyat akhir.
Dimana anda melantunkan sesuatu dalam rangka mentidakkan yang lain sehingga dia merupakan istirahat dari sesuatu yang kita tinggalkan.
Cak nun juga menyebutkan jika satu-satunya cara ia beristirahat adalah dengan sholat dan setelah itu duduk diam melakukan kontemplasi.
Kontemplasi yang dimaksud adalah merenung dan sebagainya dengan kebulatan pikiran atau perhatian penuh atas suatu hal.
“Cara yang paling radikal anda sholat dan duduk entah itu dengan wiritan atau cuma diam,” ucap Cak Nun dilansir PORTAL NGANJUK dari akun YouTube CakNun.com pada 2 Oktober 2021.
“Niatkan pada diri sendiri saya akan tetap duduk sampai hati saya tenang, jangan pernah berdiri sebelum hatimu tenang,” imbuhnya.
Hidup itu harus ada mekanisme aksi dan kontemplasi, contohnya anda kerja dikantor merupakan aksi dan pulang merupakan kontemplasi.
Anda bisa menyusun mekanisme aksi dan kontemplasi tersebut dengan bermacam-macam cara yang menurut anda sendiri nyaman.
Selain itu anda harus punya banyak daftar kerjaan contohnya mengatur rumah tangga, ngaji, sembayang, agar terlihat beragam apa yang anda kerjakan.***
