Mustahil Masuk Piala Dunia, Ternyata Ini yang Membuat Sepak Bola Indonesia Tak Maju-maju

- 18 Januari 2022, 10:00 WIB
Mustahil Masuk Piala Dunia, Ternyata Ini yang Membuat Sepak Bola Indonesia Tak Maju-maju
Mustahil Masuk Piala Dunia, Ternyata Ini yang Membuat Sepak Bola Indonesia Tak Maju-maju /instagram.com/PSSI/

PORTAL NGANJUK – Mustahil masuk ajang sepak bola taraf internasional, ternyata ini penyebab sepak bola Indonesia tak majua-maju.

Dunia sepak bola dalam negeri memang tidak bisa diragukan lagi, banyak kalangan dari tua hingga muda menyukai sepakbola.

Tapi pernahkah anda berfikir, bisakah liga sepak bola Indonesia bisa masuk piala dunia?

Walaupun bisa namun kecil kemungkinan, karena beberapa faktor ini yang menghambat beberapa skuad Garuda melangkah ke turnamen besar.

Justru hal lain yang tidak pernah kita dengar menjadi alasan kuat sepak bola Indonesia terkesan jalan ditempat.

Baca Juga: Rekomendasi 5 Game Sepak Bola Android Terbaik Beserta Link Downloadnya

Dari Portal Nganjuk yang mengutip kanal YouTube Cetakgol IDN, berikut alasannya:

  1. PSSI jalan di tempat

PSSI jalan di tempat menjadi salah-satu faktor utama penyebab sepak bola Indonesia tidak maju atau tidak berkembang.

Masyarakat kini banyak yang tidak percaya dengan PSSI. Hal itu disebabkan karena ulah yang dibuat PSSI.

Beberapa tahun lalu terdapat kasus mafia sepak bola yang menyeret petinggi PSSI.

Bahkan kasus mafia sepak bola dan penyuapan wasit pun selalu terjadi setiap tahunnya.

Hal tersebut membuat PSSI terkesan jalan ditempat alias tidak berubah ke arah lebih baik.

Penggemar klub fanatik yang kampungan

Penggemar klub fanatik yang kampungan menjadi salah-satu faktor sepak bola Indonesia tidak maju-maju.

Baca Juga: Alasan Utama Indonesia Kalah Dari Thailand, Ternyata Sesuai Prediksi Mantan Pelatih Thailand? Begini Ulasannya

Salah-satu contoh terjadi pada pertandingan Persib melawan Arema. Kala itu pertandingan digelar di Malang.

Pada saat itu Arema harus mengakui keunggulan Persib. Namun suporter Arema seakan tidak terima, lalu menerobos masuk ke lapangan.

Para pemain dan official pun diserang oleh suporter Arema. Bahkan pelatih Persib harus menerima perawatan medis setelah kepalanya terluka terkena lemparan batu.

Selain itu pemain Persib pernah mengalami penyerangan di dalam bis di stadion pakansari, Bogor.

Kala itu pemain asing Persib, Omid Nazari menjadi korban dan mengalami lebam di bagian mata.

 

Otomatis kejadian tersebut pun mendapat perhatian FIFA. Dampaknya para pemain kelas dunia menjadi berpikir dua kali untuk bermain di Indonesia.

 

  1. Pengelolaan klub seadanya

Pengelolaan klub seadanya menjadi salah-satu penyebab persepak bolaan Indonesia tidak maju-maju.

Di liga 1 Indonesia saja sering terjadi kasus klub yang telat menggaji pemainnya.

Jika klub liga 1 saja seperti itu, bagaimana dengan klub liga 2 atau liga 3? Padahal gaji yang lancar akan membuat pemain senang dan bersemangat.

Selain itu, fasilitas klub pun tidak memadai bahkan banyak yang tidak layak. Fasilitas latihan dan stadion pun terkesan seadanya dan jauh dari kata baik.

Walau memang kini ada beberapa klub liga 1 yang sudah baik dalam sistim pengelolaan klubnya.

 Baca Juga: Alasan Kenapa Indonesia Kalah 4:0 Dari Thailand, Sudah Diprediksikan Mantan Pelatih Thailand? Ini Penjelasanny

  1. Oknum perusak sepak bola

Seperti yang telah banyak diketahui bahwa di sepak bola Indonesia masih banyak terdapat oknum perusak sepak bola.

Mulai dari oknum pengaturan skor, oknum tiket masuk ke stadion, sampai oknum penyuapan wasit banyak terjadi di sepak bola Indonesia.

Oknum perusak sepak bola tersebut seolah-olah telah lumrah terjadi.

Bahkan ngerinya lagi, oknum perusak sepak bola tersebut seperti tidak ada takutnya dengan sanksi yang di dapat.

Sanksi dari PSSI seperti sudah tidak ada harganya lagi. Atau jangan-jangan para oknum perusak sepak bola tersebut ada permainan dengan PSSI?

Beberapa tahun lalu sempat terungkap kasus mafia sepak bola, dan kasus tersebut menyeret anggota PSSI.***

Editor: Alfan Amar Mujab


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah