Suatu contoh hancurnya Kerajaan Majapahit, kemudian adanya penjajahan oleh Belanda dan Jepang sudah diramakan oleh Jayabaya.
Tak sampai disitu ramalan siapa pemimpin yang akan memperbaiki Indonesia juga tak luput dari ramalan Jayabaya.
Dalam ramalan tersebut membahas tentang “noto negoro”. Noto artinya menata dan negoro berarti negara.
Sesuai dengan ramalan tersebut, pemimpin Indonesia adalah orang yang akan menata dan memperbaiki Indonesia.
Tapi ada juga yang mengartikan istilah “noto negoro” adalah petunjuk nama pemimpin Indonesia.
Baca Juga: Berikut Amalan yang Baik Dilakukan di Bulan Rajab, Beserta Ketentuan Penggalannya
Contohnya No untuk proklamator bangsa Soekarno, To untuk Soeharto, No berikutnya diartikan Susilo Bambang Yudhoyono serta Joko Widodo dulunya bernama Mulyono.
Pemimpin lainnya seperti BJ Habibie, Gus Dur, serta Megawati tak termasuk karena tidak memimpin dalam satu periode periode.
Jika mengurut pada noto nogoro maka setelah Jokowi, pemimpin berikutnya memiliki "unsur" ga atau go.