PORTAL NGANJUK – Masjid Raya Baiturrahman berdiri megah di tengah-tengah Kota Banda Aceh.
Masjid Raya Baiturrahman yang menjadi kebanggaan masyarakat Aceh tersebut telah menjadi saksi sejarah dengan tetap berdiri kokoh ketika terjadi peristiwa tsunami Aceh 2004 lalu.
Masjid Baiturrahman dibangun di era kejayaan Kesultanan Aceh dibawah kepemimpinan Sultan Iskandar Muda. Bangunan ini termasuk bangunan cagar budaya.
Baca Juga: Aceh Diterjang Tsunami Tepat Tanggal Ini 26 Desember 2004
Terdapat dua versi sejarah pembangunan masjid Raya Baiturrahman ini seperti dikutip dari laman kebudayaan.kemdikbud.go.id. Namun yang paling banyak dikenal adalah, masjid Raya Baiturrahman didirikan pertama kali pada masa Kesultanan Aceh yang dipimpin oleh Sultan Iskandar Muda pada tahun 1612 Masehi/1022 Hijriyah.
Awal berdirinya Masjid Raya Baiturrahman berupa bangunan kayu berbentuk persegi, dengan atap berbentuk meru (piramida bertumpuk), beratap jerami dan sekeliling masjid dilapisi benteng.
Dalam riwayat sejarahnya, Masjid Raya Baiturrahman pernah dibakar oleh Belanda dalam peristiwa Perang Aceh kedua pada 10 April 1873. Ketika terjadi penyerangan, masyarakat Aceh menggunakan masjid ini sebagai benteng pertahanan.
Baca Juga: 5 Produk untuk Peeling Wajah dengan Harga Terjangkau, Ampuh Mengangkat Sel Kulit Mati!
Belanda membakar atap jerami masjid untuk menyerang masyarakat Aceh yang menggunakan masjid ini sebagai basis perlawanan dan perlindungan.