Ternyata Dalam Makanan Cepat Saji Terdapat Zat Kimia Beracun Penyebab Kanker dan Kemandulan

6 November 2021, 16:50 WIB
Junk food mengandung zat kimia beracun yang bisa merugikan tubuh manusia.* /Unsplash/

PORTAL NGANJUK –  Bukan rahasia lagi jika makanan cepat saji (junk food) buatan perusahaan ternama tidak banyak mengandung nutrisi.

Pada sebuah studi mengungkapkan ternyata makanan yang seperti ini juga mengandung zat kimia beracun yang bila masuk kedalam tubuh akan menggangu Kesehatan.

Menurut studi inilah yang dilakukan oleh para peneliti di Universitas George Washington, AS.

 Baca Juga: Hasil Tes Urine Sopir Mendiang Vanessa Angel, Polisi: Negatif Narkoba

Mereka menemukan adanya ftalat (phthalate) yaitu senyawa yang membantu membuat plastik lebih lentur, yang ditemukan dalam 80 persen sampel yang dikumpulkan.

Bahan kimia tersebut berhubungan dengan beberapa masalah kesehatan di antaranya penyebab kanker, menyebabkan kerusakan hati, kemandulan dan bahkan asma.

Para peneliti memilih sejumlah restoran dan menu berdasarkan market share dan apa yang lebih populer untuk dikonsumsi.

 Baca Juga: Bila MU Kalah dari City, Karier Ole Gunnar Solskjaer Bakal Tamat

Dari seluruh makanan yang dipesan, 81 persen makanan mengandung ftalat yang disebut DnBP yang dikenal berhubungan dengan penyebab asma.

Sekitar 70 persen junk food mengandung ftalat DEHP yang bertalian dengan menurunnya kesuburan dan komplikasi pada reproduksi.

Mereka bahkan melibat sebuah pengganti plastik alternatif yang disebut DEHT yang ada dalam 86 persen makanan, namun dampak kesehatan dari substitusi ini belum diketahui sampai sekarang.

 Baca Juga: Hadapi Persija Hari Ini, Pelatih Barito Putra Harap Hasil Positif

Para peneliti menemukan keberadaan phthalate lebih tinggi dalam makanan berbasis daging di mana lebih rendah pada kentang goreng dan keju.

Menurut para peneliti, jenis makanan tersebut bisa kontak dengan ftalat dan alternatif plastik selama proses, pengepakan atau bahkan saat disajikan lewat sarung tangan plastik yang dipakai pelayan di counter.

Pemimpin studi, Ami Zota, seorang profesor kesehatan lingkungan di GWU mengatakan dalam percakapan dengan The Washington Post, dilansir PORTAL NGANJUK dari Zona Priangan dalam artikel “Makanan Cepat Saji Ternyata Memiliki Zat Kimia Beracun Penyebab Kanker dan Kemandulan”.

Dikatakan bahwa orang dari kelompok berpenghasilan rendah rentan terpapar ftalat saat mereka mengakses banyak fast food namun terbatas aksesnya ke alternatif makanan yang lebih sehat.***(Dede Suhaya/zonapriangan.pikiran-rakyat.com)

Editor: Yusuf Rafii

Sumber: Zona Priangan

Tags

Terkini

Terpopuler