Ada juga ADHD gangguan berbasis otak. Anak-anak tidak dapat mengatasi gejala ADHD dengan berusaha berkonsentrasi lebih keras atau dengan rela memperhatikan.
Studi pencitraan otak telah menunjukkan bahwa orang dengan ADHD memiliki struktur otak yang berbeda dari orang tanpa ADHD.
Itu juga berjalan dalam keluarga. Anak-anak yang orang tuanya menderita ADHD memiliki peluang 40% hingga 60% untuk juga menderita ADHD.
Terkadang diagnosis anak bisa menjadi petunjuk pertama bahwa orang tua mungkin menderita ADHD.
Baca Juga: Jemaah Haji Indonesia Dihimbau Tetap Waspada Terhadap Cuaca Panas di Madinah
Dan Gejala khas ADHD adalah kurang perhatian, hiperaktif, dan impulsif , jadi ebagian besar anak terkadang lalai, impulsif, dan hiperaktif.
Cara Pengobatan ADHD Menurut Harvard University
Pertama, Obat perangsang (seperti Ritalin, Adderall, atau Concerta) adalah yang paling sering diresepkan. Obat ini merangsang bagian otak yang kurang terstimulasi.
Kedua, Terapi perilaku mengajarkan anak untuk menyadari, memantau, dan akhirnya mengubah perilaku yang mengganggu. Terapis akan mengajarkan keterampilan sosial, seperti menunggu giliran, membaca ekspresi wajah, berbagi, meminta bantuan, dan bereaksi dengan tepat saat digoda.