Perbedaan GERD dan Tukak Lambung Serta Cara Penanganannya. Jangan Keliru Pengobatannya

- 15 Juni 2024, 16:41 WIB
Perbedaan GERD dan Tukak Lambung Serta Cara Penanganannya. Jangan Keliru Pengobatannya
Perbedaan GERD dan Tukak Lambung Serta Cara Penanganannya. Jangan Keliru Pengobatannya /UMSU/

Portalnganjuk.com GERD (Gastroesophageal Reflux Disease) dan tukak lambung adalah dua kondisi pencernaan yang sering disalahartikan karena memiliki beberapa gejala yang sama. Namun, terdapat perbedaan mendasar di antara keduanya dalam hal penyebab, lokasi, dan cara penanganannya.

Dokter spesialis penyakit dalam konsultan gastroenterologi-hepatologi RS Siloam Kebon Jeruk, Dr dr Hasan Maulahela Sp.PD, Subsp.G.E.H.(K), menjelaskan bahwa GERD terjadi ketika katup esofagus bagian bawah (sfinkter esofagus bawah) tidak menutup dengan benar, sehingga asam lambung naik ke kerongkongan dan menyebabkan iritasi, sehingga menyebabkan rasa nyeri dan seperti terbakar di dada.

"Kondisi itu terjadi dikarenakan katup yang berada di lambung mengalami kerusakan sehingga menyebabkan asam lambung keluar dan mengenai organ tubuh lainnya seperti iritasi pada kerongkongan," kata Dr dr Hasan Maulahela Sp.PD, Subsp.G.E.H.(K).

Sedangkan tukak lambung, menurut dr Hasan, adalah luka pada lapisan lambung atau usus dua belas jari yang disebabkan oleh berbagai faktor, seperti infeksi bakteri H. pylori, penggunaan obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) jangka panjang, dan stres.

"Kondisi ini terjadi karena terkikisnya selaput yang berfungsi untuk melapisi dinding pada lambung yang mengalami luka terbuka dan umumnya disebabkan oleh infeksi,” ujar dr Hasan.

Perbedaan Gejala GERD dan Tukak Lambung

Meskipun sama-sama menyerang sistem pencernaan, GERD (Gastroesophageal Reflux Disease) dan tukak lambung adalah dua kondisi yang berbeda. Berikut beberapa poin penting untuk memahami perbedaannya:

Penyebab

  • GERD: Terjadi ketika katup esofagus bagian bawah (lower esophageal sphincter) lemah, sehingga asam lambung naik ke kerongkongan dan menyebabkan iritasi.
  • Tukak lambung: Disebabkan oleh kerusakan pada lapisan lambung atau usus dua belas jari, umumnya akibat infeksi bakteri H. pylori atau konsumsi obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) jangka panjang.

Lokasi Keluhan:

  • GERD: Rasa panas, perih, atau sensasi tidak nyaman di dada (heartburn), mual, muntah, batuk kronis, suara serak.
  • Tukak lambung: Nyeri di perut bagian atas, terutama saat perut kosong, rasa perih di perut, mual, muntah, kehilangan nafsu makan, penurunan berat badan.

Faktor Risiko:

  • GERD: Obesitas, hiatal hernia, kehamilan, konsumsi makanan berlemak/pedas/asam/kafein, merokok, stres.
  • Tukak lambung: Infeksi H. pylori, konsumsi NSAID jangka panjang, merokok, stres.

Pemeriksaan untuk Mendiagnosis GERD dan Tukak Lambung

GERD (Gastroesophageal Reflux Disease) dan tukak lambung adalah dua kondisi pencernaan yang membutuhkan pemeriksaan berbeda untuk memastikan diagnosis yang tepat. Berikut penjelasannya:

GERD (Gastroesophageal Reflux Disease)

Endoskopi, Pemeriksaan ini menggunakan tabung tipis dengan kamera untuk melihat langsung kondisi kerongkongan, lambung, dan usus dua belas jari. Endoskopi dapat membantu dokter melihat adanya iritasi, peradangan, atau hernia hiatus (kelemahan pada katup esofagus bawah).

Tes pH esofagus 24 jam, Tes ini mengukur kadar asam lambung di kerongkongan selama 24 jam. Alat kecil yang disebut probe pH ditempatkan di kerongkongan dan dihubungkan dengan perekam. Data dari perekam dianalisis untuk melihat seberapa sering dan berapa lama asam lambung naik ke kerongkongan.

Manometri esofagus, Tes ini mengukur kekuatan dan koordinasi otot-otot di kerongkongan. Prosedur ini dilakukan dengan memasukkan tabung tipis ke kerongkongan dan mengukur tekanan saat menelan.

Tukak Lambung

Endoskopi,  Sama seperti pada GERD, endoskopi dapat membantu dokter melihat adanya luka pada lambung atau usus dua belas jari. Biopsi (pengambilan sampel jaringan) juga dapat dilakukan selama endoskopi untuk memeriksa infeksi H. pylori.

Tes urease, Tes ini dilakukan dengan mengambil sampel jaringan dari lambung selama endoskopi. Sampel tersebut kemudian diuji untuk melihat apakah terdapat bakteri H. pylori.

Tes darah untuk H. pylori, Tes ini dapat mendeteksi antibodi terhadap bakteri H. pylori dalam darah.

Pemeriksaan lain yang mungkin dilakukan:

  • Rontgen perut: Rontgen perut dengan barium dapat membantu dokter melihat adanya kelainan pada struktur lambung dan usus dua belas jari.
  • Tes pencitraan: Tes pencitraan seperti CT scan atau MRI dapat digunakan untuk melihat lebih detail kondisi lambung dan usus dua belas jari.

Penting untuk dicatat bahwa tidak semua orang dengan GERD atau tukak lambung memerlukan semua pemeriksaan ini. Dokter akan memilih tes yang paling tepat berdasarkan gejala dan riwayat kesehatan pasien.

Penanganan GERD dan Tukak Lambung

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, GERD dan tukak lambung membutuhkan penanganan yang berbeda karena memiliki penyebab dan karakteristik yang berbeda pula. Berikut penjelasan lebih rinci mengenai pengobatan kedua penyakit tersebut:

GERD (Gastroesophageal Reflux Disease)

Tujuan utama, Mengurangi produksi asam lambung dan memperkuat katup esofagus bawah untuk mencegah refluks asam. Pilihan Pengobatan:

  • Obat-obatan:
    • Penghambat pompa proton (PPI): Obat ini bekerja dengan cara menghambat produksi asam lambung. Contohnya omeprazole, lansoprazole, esomeprazole, dan rabeprazole.
    • Antagonis H2: Obat ini juga bekerja dengan cara menghambat produksi asam lambung, namun efeknya tidak sekuat PPI. Contohnya ranitidine dan famotidine.
    • Prokinetik: Obat ini membantu memperkuat katup esofagus bawah dan mempercepat pengosongan lambung. Contohnya domperidone dan metoclopramide.
  • Perubahan gaya hidup:
    • Hindari makanan dan minuman pemicu: Makanan berlemak, pedas, asam, cokelat, kafein, dan alkohol dapat memperburuk gejala GERD.
    • Makan dengan porsi kecil dan lebih sering: Hal ini dapat membantu mengurangi tekanan pada lambung dan mencegah refluks asam.
    • Jaga berat badan ideal: Kelebihan berat badan dapat meningkatkan tekanan pada perut dan memperburuk gejala GERD.
    • Berhenti merokok: Merokok dapat mengiritasi kerongkongan dan memperlemah katup esofagus bawah.
    • Kelola stres: Stres dapat memperburuk gejala GERD. Lakukan teknik relaksasi seperti yoga atau meditasi.
    • Tinggikan kepala saat tidur: Gunakan bantal tambahan atau ganjal kasur untuk meninggikan kepala Anda saat tidur.

Tukak Lambung

Tujuan utama Membunuh bakteri H. pylori (jika ada), mengurangi produksi asam lambung, melindungi lapisan lambung, dan mendorong penyembuhan luka. Pilihan Pengobatan:

  • Obat-obatan:
    • Antibiotik: Jika tukak lambung disebabkan oleh H. pylori, dokter akan meresepkan antibiotik seperti amoksisilin, klaritromisin, atau metronidazole.
    • Penghambat pompa proton (PPI): Obat ini bekerja dengan cara menghambat produksi asam lambung untuk membantu penyembuhan luka.
    • Penyekat H2: Obat ini juga membantu mengurangi produksi asam lambung.
    • Bismuth subsalicylate: Obat ini membantu melapisi lambung dan melindungi dari asam lambung.
  • Perubahan gaya hidup:
    • Hindari makanan dan minuman pemicu: Makanan pedas, asam, dan alkohol dapat mengiritasi lambung dan memperburuk tukak lambung.
    • Berhenti merokok: Merokok dapat memperlambat penyembuhan luka dan meningkatkan risiko tukak lambung.
    • Kurangi konsumsi aspirin dan ibuprofen: Obat-obatan ini dapat mengiritasi lambung dan memperburuk tukak lambung.
    • Kelola stres: Stres dapat memperburuk tukak lambung. Lakukan teknik relaksasi seperti yoga atau meditasi.

Gejala GERD dan tukak lambung bisa tumpang tindih, sehingga diagnosis yang tepat harus dilakukan oleh dokter melalui pemeriksaan fisik, riwayat kesehatan, dan tes lanjutan.

Pengobatan yang tepat tergantung pada penyebab dan tingkat keparahan penyakit. Perubahan gaya hidup seperti menghindari makanan pemicu, makan dengan porsi kecil, dan mengelola stres dapat membantu mencegah kekambuhan. ***

 

 

Editor: Yusuf Rafii


Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah