Tradisi ‘Megengan’ Menyambut Bulan Ramadhan Oleh Orang Jawa, Apa Pendapat Ulama?

1 April 2022, 19:45 WIB
Tradisi ‘Megengan’ Menyambut Bulan Ramadhan Oleh Orang Jawa, Apa Pendapat Ulama? /ARAHKATA/ANTARA

PORTAL NGANJUK - Bulan ramadhan sudah didepan mata, umat islam diseluruh nusantara menyambut bulan penuh berkah dengan suka cita.

Orang Jawa memiliki tradisi yang dilakukan sebelum datangnya puasa yakni, Megengan. Tradisi ini sudah dilakukan turun termurun dari pendahulunya terdahulu.

Masyarakat jawa berusaha melestarikan tradisi megengan ini ditengah gempuran era modern yang membuat banyak orang yang memilih praktis dan enggan melakukan hal ini lagi.

Baca Juga: Profil Nada Tarina Putri Anak Angkat Deddy Corbuzier Lengkap Tanggal Lahir, Instagram, Orang Tua 

Megengan adalah serangkaian kegiatan menyambut bulan puasa yang dilakukan dengan makan bersama keluarga dan membaca zikir dan tahlil untuk ahli kubur yang telah wafat.

Tidak hanya itu pada malam 1 ramadhan mereka biasanya berziarah kubur dan ‘ater-ater’ atau membagikan makanan kepada tetangga dan sanak saudara.

Hal itu semua ditujukan bukan lain yakni dalam rangka menyambut dengan gembira datangnya bulan suci ramadhan.

Baca Juga: Jelang Ramadhan Pemerintah Pastikan Kestabilan Harga Energi dan Pangan Hingga Penerimaan Negara 

Namun bagaimanakah tanggapan ulama mengenai tradisi ini? Melansir Jatim.nu.or.id Rasulullah SAW juga mengekspresikan kegembiraannya kepada para sahabat perihal kedatangan bulan suci Ramadhan.

Hal ini tertuang dalam riwayat Imam Ahmad dan An-Nasai dari Abu Hurairah RA. Ia menceritakan bahwa Rasulullah memberikan kabar gembira atas kedatangan bulan Ramadhan dengan sabdanya:

‘Bulan Ramadhan telah mendatangi kalian, sebuah bulan penuh berkah di mana kalian diwajibkan berpuasa di dalamnya, sebuah bulan di mana pintu langit dibuka, pintu neraka jahim ditutup, setan-setan diikat, dan sebuah bulan di mana di dalamnya terdapat malam yang nilainya lebih baik dari seribu bulan. Siapa saja yang luput dari kebaikannya, maka ia telah luput dari kebaikan yang banyak.’ (Hadis shahih, dan diriwayatkan oleh An –Nasa’i)

Baca Juga: Pria Ojek yang Tertipu Beli Ganja dan Lapor Polisi di Palembang Ternyata ODGJ, Begini Kata Polisi

Bagi sebagian ulama, hadits ini menjadi dasar hukum bagi masyarakat yang mengekspresikan kegembiraan perihal kedatangan bulan suci Ramadhan.

Dalam hal ini satu sama lain boleh bergembira atas kedatangan bulan Ramadhan dan mereka dapat memberikan kabar gembira kepada yang lain.

Pada dasarnya megengan adalah suatu kegiatan yang memuat hal-hal baik. Islam sendiri menganjurkan untuk zikir dan tahlil, berdoa, silaturahim, berbagi makanan kepada orang lain dan ziarah kubur.***

Editor: Christian Rangga Bagaskara

Tags

Terkini

Terpopuler