Hukum Mukbang dalam Islam dan Perspektif Al-Qur’an, Ini Penjelasan Buya Yahya!

- 11 Oktober 2021, 19:00 WIB
Hukum Mukbang dalam Islam dan Perspektif Al-Qur’an, Ini Penjelasan Buya Yahya!
Hukum Mukbang dalam Islam dan Perspektif Al-Qur’an, Ini Penjelasan Buya Yahya! /Allkpop

PORTAL NGANJUK –  Hukum melakukan mukbang atau makan dalam jumlah besar menurut agama Islam dan perspektif AL-Qur’an, ini penjelasannya!

Mukbang kini menjadi salah satu aktivitas yang sedang tren dan viral di seluruh belahan dunia, mukbang merupakan singkatan istilah bahasa Korea yaitu ‘mukja’ yang berarti makan dan ‘bangsong’ yang berarti penyiaran atau penayangan.

Tren ini merupakan aktivitas menghabiskan makanan dalam jumlah yang sangat banyak oleh seseorang atau kelompok orang dalam jumlah kecil sekitar 2-3 orang.

 Baca Juga: Seorang Pezina Tak Akan Diampuni Jika Melakukan Hal Ini, Begini Kata Syekh Ali Jaber

Aktivitas ini menjadi tren di seluruh dunia setelah banyak pengguna kanal sosial media Youtube yang mengunggah aktivitas mereka menghabiskan makanan dalam jumlah besar.

Tetapi bagaimanakah hukum melakukan mukbang dalam agama Islam dan bagaimana perspektif Al-Qur’an ditinjau dari hal tersebut?

Buya Yahya merasa sangat miris melihat hal demikian dengan mengatakan kebiasaan mukbang bisa menjauhkan dari rasa syukur atas nikmat yang Allah SWT berikan.

 Baca Juga: 5 Cara yang Dapat Dilakukan untuk Mendeteksi Sistem Kekebalan Tubuh Menurun

"Bukankah makan itu untuk kita nikmati agar bisa bersyukur kepada Allah," ungkapnya, dikutip PORTAL NGANJUK dari Youtube Al-Bahjah TV yang diunggah pada 3 Oktober 2021.

Tak hanya itu, ulama kelahiran Blitar tersebut menjelaskan bahwa mukbang akan berpengaruh pada kesehatan.

Lantaran porsi yang dikonsumsi ketika melakukan mukbang tidak sama dengan kondisi badan dari seseorang, akibatnya lambat laun tubuh akan terkena imbasnya.

 Baca Juga: Studi: Nutrisi Zinc Dapat Tingkatkan Sistem Kekebalan Tubuh Atasi Covid-19

Bahkan menurut Buya Yahya, Nabi Muhammad SAW telah menghimbau agar tidak berlebih dalam melakukan segala sesuatu termasuk makan.

"Bukankah Nabi SAW menyebutkan makanan kalau tidak beraturan bisa menyebabkan penyakit," kata pengasuh ponpes Al-Bahjah tersebut.

Dengan demikian, tak hanya perihal haram atau halalnya saja, dalam soal makanan juga harus bisa memperhatikan adab dan tata krama saat mengkonsumsinya.

 

Tujuanya adalah supaya cara kita dalam makan bisa dipandang indah oleh Allah SWT, Rasulullah, dan selebihnya membuat nyaman orang di sekitar.

"Ada tata krama dan akhlak yang harus kita hadirkan pada diri kita agar dipandang indah oleh Allah, dipandang indah Rasulullah, dan dipandang indah oleh sesama manusia," jelasnya.***

 

Artikel ini telah tayang pada portaljember.pikiran-rakyat.com dengan judul: Hukum Melakukan Mukbang Demi Konten YouTube, Menurut Buya Yahya: Ini Pentingnya Akhlak

Editor: Yusuf Rafii

Sumber: Portal Jember


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah