Benarkah Ajaran Wali Songo Tak Sesuai Syariat Islam? Buya Yahya: Cerdas, Bijak, Lembut, Tak Mengundang Perang

- 9 November 2021, 12:00 WIB

Ia mengatakan kalau yang harus dipahami mereka para wali yang mencetuskan perwayangan itu, karena wayang itu sudah ada sebetulnya.

Para Wali Songo ini bukan yang menghadirkan wayang, akan tetapi wayang itu yang dirubah.

“Sebuah contoh aja, jadi wayang itu dirubah, wali itu berbuat dengan ilmu, dengan kearifan, kebijakan dan seterusnya. Hanya apakah yang dilakukan para wali itu bisa diterapkan pada saat ini, ini permasalahan lain," Kata Buya Yahya

Ia mengatakan bahwa pada masa itu adalah masalah Hindu, Budha dan kepercayaan kepada Dewa dan Dewi itu menjadi kepercayaan di masyarakat mayoritas Indonesia.

“tapi bagaimana didalam dunia perwayangan kok Dewa masih diadakan. Tapi dewa yang dalam pewayangan islam yang disebutkan itu bukan dewa-dewa yang diyakini oleh agama-agama itu," Kata Buya Yahya.

Baca Juga: Arti Mimpi Dirampok, Ditodong, atau Dibegal Menurut Primbon Jawa

Ia menjelaskan bahwa dewa-dewa itu diganti oleh para Wali Songo dengan seorang tokoh yang sering disebut dengan istilah Punokawan

“Semar, Gareng, Petruk, dan Bagong kan begitu, la semar itu diagap dari bangsa manusia, tanpa disadari mereka itu ternyata, itu kalau dewa itu kalau ribut tanya nya kepada manusia. Sebetulnya ini dihilangkan supaya tidak mengagungkan yang namanya dewa dewi," Jelas Buya Yahya

Buya Yahya menjelaskan kalau penggantian dewa dan dewi ke tokoh Punokawan ini sebenarnya direndahkan tanpa sadar, sehingga tidak ada lagi dewa.

Berkat ketulusan dan kecerdasan para Wali Songo akhirnya dakwah tersebar di seluruh pulau jawa hingga seluruh Indonesia.***

Halaman:

Editor: Christian Rangga Bagaskara

Sumber: Youtube Buya Yahya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah