Network
PORTAL NGANJUK – Ustadz Adi Hidayat menjelaskan cara memilih antara Nadlatul Ulama (NU) atau Muhammadiyah.
Akhir-akhir ini sedang menjadi perbincangan dua organisasi Islam terbesar di Indonesia, masyarakat membanding-bandingkan kedua organisasi tersebut dan kiprahnya dalam ajaran agama Islam di Indonesia.
Menurut Ustadz Adi Hidayat, ulama Indonesia mempunyai kesempatan belajar yang sangat luas. Akibatnya, mereka ada yang belajar di Libya, Arab Saudi, Qatar, dan seterusnya.
Baca Juga: Cara Sederhana untuk Pria Tangkal Penyakit Jantung dam Stroke, Cukup Lakukan Ini Dirumah
Setelah kembali ke Indonesia, semua ulama mengajarkan kepada umat di wilayahnya masing-masing sesuai dengan yang dipelajari.
Sebagai contoh, ada yang mengajarkan membaca surat Al Fatihah dengan bacaan basmalah diucapkan dengan jelas dan ada yang tidak.
Jadi, ketika orang di suatu wilayah pergi ke tempat lainnya dianggap berbeda. Orang yang tidak melafalkan dengan jelas basmalah ketika membaca surat Al Fatihah dianggap Muhammadiyah dan yang sebaliknya dianggap NU.
Baca Juga: Hati-hati, Syekh Ali Jaber Sebut Allah Tak Akan Ragu Mengazab Orang Sombong dan Membinasakanya
Padahal itu bukan suatu yang mendasar. Masyarakat hanya belum diajarkan tentang fiqih ikhtilaf, sehingga sering belum bisa menyikapi perbedaan.
