Peringatan 10 Muharram Islam di Tanah Jawa, Menurut Gus Muwafiq Begini Kisahnya

- 9 Januari 2022, 17:39 WIB
Peringatan 10 Muharram Islam di Tanah Jawa, Menurut Gus Muwafiq Begini Kisahnya
Peringatan 10 Muharram Islam di Tanah Jawa, Menurut Gus Muwafiq Begini Kisahnya /Tangkap layar Youtube Pelindo III

PORTAL NGANJUK – Sebagai peringatan bahwa saat 10 Muharram atau bulan asy-syura, masyarakat Jawa lebih mengenalnya dengan sebutan ‘wulan Suro’, adalah bulan penghormatan.

Dinamakan bulan penghormatan, karena pada 10 Muharram telah terjadi pertumpahan darah yang membuat seluruh umat islam bersedih.

Pertumpahan darah terjadi di Karbala, mengakibatkan keluarga atau keturunan Rasulullah SAW terbunuh di tempat peperangan.

 Baca Juga: Bukan Hanya Pegawai yang Bersertifikasi, Tukang Bangunan Juga Akan Dapat, Ini Penjelasan Kemnaker

Maka peristiwa tersebut tidak akan pernah terlupakan oleh kaum muslimin, saat bulan Muharram atau asy-syura umat muslimin memperingatinya secara beragam. Ada yang memperingati bulan tersebut dengan membuat bubur merah-putih.

Bubur merah-putih menandakan warna merah adalah darah dan warna putih adalah tulangnya. Bubur merah dibuat dari gula aren, sehingga warnanya menjadi cokelat kemerahan.

Keunikan masyarakat Jawa, ada yang memperingati bulan asy-syura dengan arak-arak-an membawa tumpeng seperti keranda-keranda yang diarak, hal tersebut sebagai pertanda bahwa pada saat itu banyak mayat-mayat dzurriyah (keturunan) Nabi Muhammad SAW telah wafat.

 Baca Juga: Anak Indigo Ramal Pandemi Covid-19 Hilang di Tahun 2026: Asal Masyarakat Patuh Prokes

Orang Iran, yang saat ini namanya Syi’ah saat itu memperingatinya dengan melukai punggung kepalanya dengan pisau atau pedang karena kematiannya keturunan-keturuan Rasulullah SAW.

Halaman:

Editor: Yusuf Rafii

Sumber: Youtube NU lovers


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah