Jangan Puasa di Bulan Rajab Seperti Ini, Dalilnya Kurang Tepat kata Ustadz Adi Hidayat

- 4 Februari 2022, 14:15 WIB
Jangan Puasa di Bulan Rajab Seperti Ini, Dalilnya Kurang Tepat
Jangan Puasa di Bulan Rajab Seperti Ini, Dalilnya Kurang Tepat /Adi Hidayat Official/tangkap layar/

PORTAL NGANJUK – Di dalam Agama Islam, salah satu bulan yang sangat istimewa dalam kalender Hijriyah adalah Bulan Rajab.

Dengan datangnya Bulan Rajab bisa menjadi sebuah pertanda bahwa Ramadhan sudah semakin dekat.

Di bulan Rajab ini, biasanya banyak orang mulai berlomba-lomba untuk meningkatkan amal sholeh karena akan mendapat keutamaan pahala yang besar.

 Baca Juga: Benarkah Hukum Puasa Bulan Rajab Adalah Makruh? Ini Penjelasan Buya Yahya

Salah satu amalan yang banyak dan sering dikerjakan di bulan Rajab yakni puasa.

Tetapi, jangan sampai berpuasa seperti ini karena sandaran dalilnya kurang kuat.

Dilansir dari kanal Youtube Media Dakwah Hikmah TV, berikut merupakan penjelasan Ustadz Adi Hidayat mengenai hal tersebut.

Pada awalnya, Ustadz Adi Hidayat menjelaskan tentang keterangan dari Aisyah r.a yang dikuatkan oleh Ibnu Abbas.

"Saya kadang sering melihat Rasulullah sering puasa seakan-akan tidak berbuka, tapi juga sering melihat beliau buka seakan-akan tidak puasa."

Maksudnya yakni saat ada seseorang yang berniat meningkatkan puasa di bulan-bulan hurum, maka dipersilahkan.

Baca Juga: Penting! Bukan Amal banyak untuk Masuk Surga, Tapi Dapatkan ini dari Allah Kata Gus Baha

Daftar nama bulan yang termasuk ke dalam bulan-bulan hurum adalah Muharram, Dzulqi'dah, Dzulhijjah dan Bulan Rajab.

"Kalau Anda ingin menunaikan puasa di bulan Rajab dengan mengikuti Nabi isyaratnya untuk menghidupkan evaluasi diri, terkhusus di bulan-bulan haram yang empat tadi, maka itu tidak masalah, silahkan," jelas Ustadz Adi Hidayat.

Jadi, tak masalah mau puasa Senin, Kamis atau puasa Daud karena seperti hari-hari biasanya.

Namun, saat puasa itu dikerjakan untuk menghindari maksiat, maka pahalanya akan berlipat dari hari-hari sebelumnya.

Keutamaan puasa di bulan Rajab sebenarnya sama seperti keutamaan puasa di bulan hurum, dan tiga bulan lainnya.

Namun, ketika ada yang menyampaikan jika puasa sehari di bulan Rajab akan terbebas dari api neraka atau bisa minum dari sungai Rajab di surga, maka itu merupakan hadits palsu.

Baca Juga: Tukul Arwana Sedang Sakit Keras, Manager Beri klarifikasi Mengenai Sang artis Ditelantarkan Anak-anaknya

"Jadi, kalo pengen puasa silahkan, tapi gunakan sandaran yang shahih haditsnya. Kalo malam pengen sholat, boleh gak? Boleh, silahkan tunaikan sholat. Tapi, jangan gunakan hadits palsu sebagai sandaran," ujar Ustadz Adi Hidayat.

Jadi, jangan sampai puasa dengan dalil hadits palsu sebagai sandaran.

Jika melakukan puasa menggunakan hadits shahih seperti yang disebutkan di awal, maka diperbolehkan.

Untuk itu jangan sembarangan memakai dalil yang belum jelas kebenarannya.

Gunakanlah sandaran hukum dalil yang sudah Sahih.

Agar tidak salah niat ketika melakukan puasa, sehingga pahala yang didapat akan maksimal.

Karena di zaman yang semakin modern ini, banyak beredar hadits palsu yang mungkin sering dijadikan sandaran dalam melakukan ibadah.

Termasuk dalam hal puasa sunnah Rajab ini, haruslah menggunakan dalil yang jelas kebenarannya.

Aetikel ini sudah pernah tayang di PORTAL JEMBER dengan judul “Jangan Puasa di Bulan Rajab Seperti Ini Kata Ustadz Adi Hidayat, Sandarannya Kurang Tepat”.***

Editor: Christian Rangga Bagaskara

Sumber: Portal Jember


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah