Baik Qulhu Geni maupun Qulhu Sungsang diambil dari ayat-ayat Alquran, atau dari potongan surat al-ikhlas yang kemudian dilanjutkan dengan doa dalam bahasa Jawa.
Ajian Qulhu Geni dan Qulhu Sungsang merupakan ajian khusus yang bisa dikategorikan sebagai hijib, hanya saja rapalannya digabungkan dengan bahasa Jawa.
Ajian Qulhu Geni dan Qulhu Sungsang ini lahir ketika zaman Walisongo, saat itu pengaruh hal-hal yang bersifat gaib sangat kental di masyarakat Jawa.
Kejadian tepatnya yaitu di daerah Jawa Timur, dulu makhluk halus sangat diagung-agungkan hingga seolah-olah manusia di bawah kendali para jin.
Akhirnya terjadilah berbagai macam bentuk pemujaan yang dilakukan masyarakat kepada makhluk halus. Begitu takutnya dengan pengaruh gaib ini, kemudian muncullah salah satu tokoh dari Walisongo.
Ada yang meriwayatkan wali tersebut adalah Sunan Ampel yang merupakan wali sepuh guru dari Sunan Gunung Jati.
Baca Juga: KAROMAH SAKTI GUS DUR, Ungkap Tiga Wali Kermat yang Ada di Jakarta, Siapa Saja?
Sunan Bonang dikatakan mewarisi Ajian Qulhu Geni dan Qulhu Sungsang dari ayahnya Sunan Ampel.
Ajian Qulhu Geni dan Qulhu Sungsang diciptakan Sunan Ampel bermaksud menghentikan semua ulah para makhluk halus dan juga para jin jahat