Network
Portalnganjuk.com – Raksasa farmasi AstraZeneca mengumumkan bahwa mereka akan menarik vaksin COVID-19 buatannya yang telah beredar di seluruh dunia.
Penarikan ini dilakukan AstraZeneca karena alasan komersial, dengan pertimbangan bahwa terdapat banyak vaksin lain di pasaran yang ditujukan untuk melawan jenis baru COVID-19.
“Kami akan bermitra dengan otoritas pengatur secara global untuk memulai penarikan izin edar Vaxzevria, di mana diperkirakan tidak ada permintaan komersial untuk vaksin tersebut di masa depan,” kata AstraZeneca.
Perusahaan AstraZeneca menegaskan bahwa keputusan penarikan ini tidak terkait dengan kasus pengadilan baru-baru ini mengenai efek samping vaksin.
Pada April 2024, AstraZeneca memang mengakui dalam dokumen hukum di pengadilan Inggris bahwa vaksin COVID-19 buatannya dapat memicu efek samping yang jarang terjadi, yaitu trombosis dengan sindrom trombositopenia (TTS).
Pengakuan ini muncul dalam kasus gugatan hukum yang diajukan oleh Jamie Scott, seorang pria yang mengalami cedera otak permanen setelah menerima vaksin AstraZeneca pada April 2021.
Dalam dokumen tersebut, AstraZeneca menyatakan bahwa, Vaksinnya "dalam kasus yang sangat jarang dapat menyebabkan TTS."
TTS adalah kondisi di mana pembekuan darah terjadi bersamaan dengan jumlah trombosit darah yang rendah. Meskipun jarang terjadi, TTS dapat menyebabkan komplikasi serius, termasuk stroke, serangan jantung, dan bahkan kematian.
Pengakuan ini merupakan yang pertama kalinya AstraZeneca secara terbuka mengakui hubungan potensial antara vaksinnya dan TTS.
