Network
PORTAL NGANJUK – Banyak festival dan tradisi Jawa memiliki makna dan kepentingannya sendiri dalam acara tersebut.
Ragam makanan dan minuman yang digunakan sebagai oleh-oleh juga menjadi fokus. Salah satu masakan yang sering muncul dan wajib hadir dalam acara adat dan budaya Jawa adalah ingkung ayam.
Ingkung berasal dari bahasa Jawa kuno yaitu Jinakung dan Manekung yang artinya berdoa. Ayam Ingkung sendiri untuk melindunginya.
Baca Juga: Kamu Harus Coba! 5 Kebiasaan Work Life Balance Agar Hidup Sukses
Jenis makanan ini sering muncul di pesta pernikahan, baby shower, khitanan, atau bahkan peringatan. Asin, manis, pedas, dan gurih menjadikan hidangan ini makanan pokok di setiap Thanksgiving.
Namun, di balik nikmatnya cita rasa masakan ini, ada sesuatu yang istimewa dalam budaya Jawa. Ayam Ingkung adalah ayam yang dimasak dengan berbagai macam bumbu dan dimasak dalam santan selama kurang lebih 1 jam untuk mendapatkan tekstur ayam yang kenyal.
Uniknya, masakan ini menggunakan seluruh bagian ayam, mulai dari kepala hingga ujung kaki atau jari tangan, termasuk dalam ayam yang sudah jadi. Ayam yang digunakan bukan sembarang ayam, yaitu harus ayam jantan yang bisa bertelur dan memiliki cakar atau palu di kakinya.
Menurut theasianparents.com, ayam ingkung yang kurang matang melambangkan orang yang sujud dan memohon ampunan atas dosa orang yang sudah meninggal. Kepala ayam yang berputar merupakan tanda bahwa manusia harus mengingat segala sesuatu yang biasa dilakukan dan selalu mensyukuri apa yang dimiliki.
Biasanya ayam ingkung disajikan dengan nasi tumpeng kuning dan berbagai lauk pauk. Namun seiring berjalannya waktu, ayam ingkung bisa disajikan tanpa nasi.
