Network
PORTAL NGANJUK – Kabupaten Nganjuk adalah tempat yang memiliki sejarah panjang. Kabupaten ini telah dihuni oleh manusia sejak zaman prasejarah, terbukti dengan adanya penemuan berbagai artefak dan situs purbakala di wilayah tersebut yang dijadikan destinasi wisata bersejarah.
Pada masa Kerajaan Mataram Kuno, Kabupaten Nganjuk merupakan bagian dari wilayah kekuasaan kerajaan tersebut. Pada masa ini, dibangunlah berbagai candi dan pura di wilayah Kabupaten Nganjuk yang hingga saat ini dijadikan destinasi wisata, seperti Candi Lor, Candi Ngetos, dan Pura Kerta Bhuwana.
Pada masa Kerajaan Majapahit, Kabupaten Nganjuk menjadi salah satu pusat kekuasaan kerajaan tersebut. Pada masa ini, dibangunlah berbagai bangunan dan infrastruktur dengan sejarah panjang di wilayah Kabupaten Nganjuk, seperti jalan raya, jembatan, dan waduk, sebagian infrastruktur tersebut banyak dikunjungi masyarakat untuk destinasi wisata.
Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, memiliki berbagai macam destinasi wisata yang memiliki sejarah panjang. Berikut adalah beberapa rekomendasi destinasi wisata di Kabupaten Nganjuk yang memiliki sejarah panjang:
Candi Lor
Candi Lor adalah candi peninggalan Kerajaan Mataram Kuno yang terletak di Desa Candi Lor, Kecamatan Nganjuk. Candi ini diperkirakan dibangun pada abad ke-9 pada masa pemerintahan Raja Rakai Pikatan.
Candi Lor memiliki bentuk yang unik, yaitu berbentuk bujur sangkar dengan empat relung di sisinya. Candi ini dipercaya sebagai cikal bakal berdirinya Kabupaten Nganjuk.
Candi Lor memiliki denah bujur sangkar dengan ukuran 10,5 meter x 10,5 meter. Candi ini terbuat dari batu bata merah dan memiliki tinggi sekitar 10 meter.
Candi ini memiliki empat relung di sisinya, masing-masing relung memiliki arca Hindu, yaitu arca Durga, arca Ganesha, arca Vishnu, dan arca Brahma.
Candi Lor mengalami kerusakan yang sangat parah, sehingga hanya tersisa bagian kaki dan tubuhnya. Bagian tenggara tubuhnya mengalami keruntuhan akibat pohon kepuh yang berumur ratusan tahun,sehingga akar pohon kepuh menelusuk dan melilit masuk ke badan dan dasar candi. Hal ini menyebabkan Candi Lor belum mendapat renovasi untuk diperlihatkan bentuk aslinya.
