Bukan Ma’ruf Amin, Inilah Sosok yang Dinilai Layak Gantikan Jokowi Jika Lengser Beberapa Minggu ke Depan

11 April 2022, 06:35 WIB
Bukan Ma’ruf Amin, Inilah Sosok yang Dinilai Layak Gantikan Jokowi Jika Lengser Beberapa Minggu ke Depan /YouTube Rocky Gerung Official

PORTAL NGANJUK – Pembicaraan tentang lengsernya pemerintahan Presiden Jokowi menjadi salah satu isu yang cukup menarik.

Bahkan diprediksi Presiden Jokowi bisa dilengserkan dalam waktu 2 minggu ke depan, tidak perlu menunggu sampai 2024.

Namun, bukannya Ma’ruf Amin sebagai Wakil Presiden, tetapi justru ada sosok lain yang dinilai lebih layak menggantikan posisi Jokowi jika hal itu terjadi.

Dikatakan oleh pengamat politik Rocky Gerung, bahwa kemungkinan Jokowi dilengserkan bisa saja terjadi.

Baca Juga: Sinyal Kuat Jokowi Lengser? Mahasiswa Siap Demo Besar 11 April, Polisi Minta Sampaikan Aspirasi Secara Damai

Hal itu karena masyarakat yang mulai marah dan kehilangan kepercayaan dengan pemerintahan Presiden Jokowi.

“Banyak percakapan yang mulai mengarah pada semacam to be or not to be, kalau dia nggak turun sekarang justru kita akan hancur,” kata Rocky Gerung.

“Itu poin bagus, karena orang marah maka orang anggap ‘oke ini turun dulu deh Jokowi’, tetapi refleksnya musti ada tuh,” sambungnya.

Rocky Gerung juga menyebutkan bahwa bukan tidak mungkin Jokowi bisa dilengserkan dalam waktu dua minggu ke depan.

“Sebab dalam dua minggu ini bisa betul-betul Presiden Jokowi diturunkan, lalu kita berpikir kita belum sempat mengkonsolidasi institusi penggantinya,” tutur Rocky.

Baca Juga: Penyebab Naiknya Harga Pertamax, Berikut Penjelasan Jokowi

“Kalau idenya tetep kita tahu, siapa yang mesti memimpin dengan ide apa? Jadi kita mesti lihat misalnya komposisi Triumvirat ini bagaimana apa permanen nanti,” imbuhnya.

Menurutnya, apabila Jokowi benar-benar dilengserkan, maka kendali pemerintahan akan berpindah kepada salah satu dari tiga menteri ‘Triumvirat’.

Triumvirat sendiri adalah sebuah rezim politik yang didominasi oleh tiga orang penguasa, dimana masing-masing disebut sebagai Triumvirat.

“Karena tetap kalau disebut Triumvirat, Jokowi mundur kekuasaan berpindah kepada ibu Menteri Luar Negeri, Menteri Dalam Negeri dan Pak Prabowo,” ungkap Rocky Gerung.

Dari ketiga orang tersebut, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto yang dinilai memiliki potensi untuk memegang kendali pemerintahan.

“Lalu orang anggap Prabowo yang paling mungkin melanjutkan kekuasaan, lalu Pak Prabowo mengambil kesempatan untuk mengkonsolidasi dirinya sehingga MPR memilih dia sebagai presiden,” jelasnya.

“Itu kan potensi-potensi bisa terjadi, lalu banyak orang yang merasa bahwa ada problem,” tuturnya menambahkan.

Adapun problem atau permasalahan tersebut diantaranya yaitu ada nama Megawati Soekarnoputri yang dinilai akan ikut menanggung dampaknya.

Hal itu karena jika Triumvirat, maka Megawati tidak akan sempat menitipkan Puan Maharani kepada Prabowo Subianto.

“Ibu Mega mungkin menganggap bahwa kalau Triumvirat, berarti bahwa nggak sempat dititipkan pada Pak Prabowo karena perubahan situasi cepat-cepat,” terang Rocky Gerung.

“Nah beginian ini, ini kan hal yang sebetulnya nggak rumit tapi dia menjadi ketegangan karena orang mencurigai Pak Prabowo, karena Pak Prabowo punya reputasi yang sampai sekarang ambisi memerintahnya masih ada. Padahal itu normal aja, diatur undang-undang,” tambahnya.***

Artikel ini pernah tayang sebelumnya di Pikiran-Rakyat.com dengan judul “Jokowi Diprediksi Bisa Benar-benar Turun dalam 2 Minggu, Prabowo Dianggap Paling Mungkin Lanjutkan Kekuasaan

Editor: Andri Wahyu Pratama

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler