Sempat Diklaim Malaysia, Seniman Gelar Aksi Agar Pemerintah Prioritaskan Kesenian Reog ke UNESCO

27 April 2022, 17:50 WIB
Isu terkini kesenian Reog Ponorogo, Malaysia membantah niat mengklaim kesenian tersebut /Website Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Ponorogo

PORTAL NGANJUK – Belakangan ini kian santer pemberitaan terkait Reog Ponorogo yang akan di klaim Malaysia sebagai kesenian budayanya yang asli.

Beberapa tahun yang lalu juga sudah sempat heboh, bahwa Malaysia akan mengklaim Reog sebagai budaya Malaysia.

Sehubungan dengan hal tersebut, sejumlah seniman asal Surabaya menggelar aksi demi mempertahankan Reog Ponorogo sebagai budaya asli Indonesia.

Para seniman tersebut mendorong pemerintah untuk memprioritaskan kesenian tradisional Reog untuk didaftarkan sebaga warisan budaya tak benda ke UNESCO.

Baca Juga: Ustadz Adi Hidayat Berikan Amalan untuk Dekatkan Jodoh Sesuai Ridho Allah SWT, Berikut Selengkapnya

Penggalangan dukungan yang digelar di Gedung Dewan Perwakilan Daerah Jawa Timur pada Senin 25 April 2022.

Siswandi, sebagai Ketua Paguyuban Reog Ponorogo Surabaya mengatakan aksi tersebu digelar sebagai wujud dukungan pada Reog.

Pihaknya akan membentangkan kain putih panjang untuk ditandatangani oleh semua yang peduli pada kesenian Reog.

Dikutip oleh PORTAL NGANJUK dari Antara, berikut keterangan yang disampaikan oleh Siswandi.

“Tadi kami sudah ditemui anggota dewan. Nanti perwakilan dari mereka akan turun ke sini untuk ikut membutuhkan tanda tangan dukungan,” ujar Siswandi.

 Baca Juga: Viral Netizen Berburu Link Download Video Chika 20jt di Sosmed, Ternyata Hoax

Tentu kalangan seniman berharap aspirasi mereka disampaikan oleh DPRD Provinsi Jawa Timur ke pemerintah pusat.

Siswandi mengatakan bahwa aksi tersebut digelarsetelah mendengar informasi Reog bukan jadi priortas untuk didaftarkan ke UNESCO.

Rekan-rekan seniman merasa khawatir jika tidak segera didaftarkan, kesenian Reog akan di kukuhkan jadi kesenian Malaysia.

“Sebagai warga negara Indonesia, saya berpartisipasi melestarikan kebudayaan. Saya tidak mau kebudayaan kita diklaim oleh Malaysia. Kita harus melestarikan,” tutur Siswandi.

Diketahui Kemendikbud sudah mengajukan ke UNESCO pada 25 Maret lalu. Namun, tidak memasukan Reog Ponorogo sebagai prioritas.

Baca Juga: Rocky Gerung Kaitkan Pernyataan Masinton Pasaribu dengan Dugaan Kasus KKN Keluarga Jokowi

Unesco juga telah megatur batasan terkait jumlah budaya yang dapat didaftarkan menjadi warisan budaya tak benda.

Jumlah yang ditentukan oleh Unesco yaitu 50 elemen budaya dalam setahun dari 193 negara anggota UNESCO.

Pemerintah Ponorogo sempat mendaftarkan Reog Ponorogo sebagai warisan budaya tak benda ke UNESCO pada tahun 2018, namun belum berhasil.

Kemudian , Pemerintah Ponorogo mengajukan berkas ke Kemendikbud sebagai pengajuan warisan budaya tak benda ke UNESCO.

Hal itu dilakukan guna menjaga identitas bangsa yang sudah melekat selama puluhan tahun, terutama masyarakat Ponorogo.***

Editor: Christian Rangga Bagaskara

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler