Ditemukan Kembali Fosil Rusuk Hewan Purba Stegodon di Sumedang, Sebelumnya Pernah Ditemukan 2 Fosil

12 Agustus 2022, 16:17 WIB
Ditemukan Kembali Fosil Rusuk Hewan Purba Stegodon di Sumedang, Sebelumnya Pernah Ditemukan 2 Fosil /

PORTAL NGANJUK - Ditemukan kembali Fosil hewan purba oleh warga Desa Jembarwangi, Kecamatan Tomo, Kabupaten Sumedang.

Fosil yang ditemukan oleh warga tersebut diduga bagian dari tulang rusuk Stegodon atau Gajah Purba.

Fitriani Dewi selaku Kepala Desa Jembarwangi mengatakan, fosil tersebut ditemukan oleh warga pada saat hendak membuka akses jalan menuju kebun pada bulan Juli lalu.

"Warga yang menemukan fosil saat itu hendak membuka akses jalan menuju kebun," ucap Fitriani. Dikutip PORTAL NGANJUK pada Kamis, 12 Agustus 2022.

Fitriani mengatakan, lokasi penemuan fosil kali ini berbeda dengan penemuan  fosil  yang sebelumnya atau pernah ditemukan di Blok Cirendang.

Baca Juga: Link Streaming Gratis Final Piala AFF U-16 Timnas Indonesia Vs Vietnam Malam Ini

"Fosil ini jauh dari blok yang lain atau di area baru. Lokasinya cukup jauh dengan lokasi temuan fosil kura-kura yang belum lama ini ditemukan," ujarnya.

Fitriani menjelaskan, patahan-patahan fosil yang saat ini ditemukan diduga merupakan bagian dari tulang rusuk stegodon, dan jika dirangkai maka panjangnya lebih dari 30 centimeter.

"Menurut para peneliti yang belum lama ini berkunjung ke Desa Jembarwangi, patahan-patahan fosil ini diduga bagian dari tulang rusuk stegodon," jelasnya.

Oma selaku Satgas Kepurbakalaan Desa Jembarwangi menambahkan, warga saat itu melaporkan penemuan tersebut ke perangkat Desa Jembarwangi untuk langsung ditindak lanjuti oleh Satgas.

Penemuan fosil di Desa Jembarwangi bukanlah pertama kalinya lantaran sebelumnya pernah ditemukan juga fosil-fosil hewan purba yang lainnya.

Contohnya, seperti temuan belum lama ini berupa fosil kura-kura purba yang masih utuh serta fosil buaya purba di Kawasan Lembah Cisaar, Desa Jembarwangi, Kecamatan Tomo, Kabupaten Sumedang pada Kamis, 16 Juni 2022.

Baca Juga: Begini Alasan LPSK Belum Berikan Perlindungan ke Bharada E Meski Sudah Menerima Permohonan

Saat itu langsung diterjunkan tim peneliti gabungan untuk melakukan ekskavasi. Mereka terdiri dari peneliti Bidang Kebudayaan Sumedang, peneliti dari Badan Geologi dan Paleontologi Kementerian ESDM, peneliti dari Balai Arkeologi BRIN Bandung beserta dibantu oleh warga sekitar.

Anton Ferdianto merupakah salah satu arkeolog yang menangani ekskavasi penemuan fosil kura-kura yang ditemukan warga Di Jembarwangi.

Menurutnya, fosil kura-kura tersebut telah berumur kurang lebih 1,2 juta tahun. Disamping itu, Para arkeolog menyebut Desa Jembarwangi sebagai Lembah Cisaar.

Menurut para arkeolog, pada desa tersebut pernah terjadi perubahan kondisi alam dari mulai lautan hingga daratan.

Dan hebatnya, semua tanda-tanda perubahan kondisi alam meski dengan berjalannya zaman, akan tetapi masih ada bukti yang terlihat di Lembah Cisaar itu.

Dan hal ini menjadikan diorama yang bisa untuk dikembangkan sebagai daya tarik wisata serta sarana pendidikan.***

Editor: Yusuf Rafii

Tags

Terkini

Terpopuler