Hasil Pemeriksaan RE, KM, RR Menggunakan Lie Detector Di Ragukan Oleh Ahlinya: Semua Jujur Ya Aneh!

7 September 2022, 15:47 WIB
Hasil Pemeriksaan RE, KM, RR Menggunakan Lie Detector Di Ragukan Oleh Ahlinya: Semua Jujur Ya Aneh! /Pikiran Rakyat Depok/

PORTAL NGANJUK - Pemeriksaan terhadap ketiga tersangka pembunuhan berencana Brigadir J alias Brigadir Yosua menggunakan alat pendeteksi kebohongan (lie detector) sudah dilakukan.

Ketiga tersangka itu antara lain Bharada Richard Eliezer atau Bharada E, Bripka Ricky (RR) serta Kuat Ma'ruf.

Dalam pemeriksaan menggunakan pendeteksi kebohongan tersebut, ketiga tersangka dinyatakan berkata jujur.

Baca Juga: Ferdy Sambo Ajak 4 Anak Buahnya Nobar Rekaman CCTV Pembunuhan Brigadir J, Refly Harun: Sudah Jelas….

instruktur lie detector, Handoko Gani yang biasa menggunakan alat lie detector ini mengaku bingung terkait hasil tersebut.

Handoko Gani merupakan seorang instruktur lie detector, authorized operator alat pendeteksi emosi, instruktur hipnotis, Layered Voice Analysis (LVA) yang menyebut hasil dari pemeriksaan menggunakan alat itu dirasa aneh.

"Kalau semua jujur ya aneh. Wong cerita Bharada E bertolak belakang dengan Kuat Ma'ruf," ujar Handoko sebagaimana dikutip PORTAL NGANJUK pada Rabu, 7 September 2022.

Baca Juga: Link Nonton Anime Overlord Season 4 Episode 10 Sub Indo Gratis, Jadwal Tayang dan Alur Cerita

Menurut Handoko, kemungkinan pertanyaannya sama jadi alat pendeteksi kebohongan tidak bisa berfungsi dengan baik.

Demikian sebaliknya, jika pertanyaan yang di ajukan kepada setiap tersangka berbeda-beda kemungkinan bisa jujur.

"Kalau pertanyaannya sama, ya jadi tidak reliable. Kalau beda, ya mungkin memang keduanya jujur. Aneh sekali itu," ujar Handoko.

"Bagi saya sebagai pengguna mesin lie detector berbasis suara, saya justru bingung. Super penasaran dengan kasus ini," tambahnya.

Yang membuat Handoko bingung lantaran adanya perbedaan keterangan antara masing-masing tersangka.

Salah satunya terkait keterangan peristiwa yang ada di Magelang, Jawa Tengah.

"Kita kan tahu bersama ada perbedaan keterangan dalam BAP Bharada E yang dulu dan sekarang," jelas Handoko.

"Kemudian antara Bharada E dan FS. Yang mana FS ini kan satu jalur dengan Brigadir RR. Apakah keterangan mereka sama terkait kejadian di Magelang. Kok bisa sama? Berarti kan sepakat soal pelecehan seksual itu," tambahnya.

Selain itu, alat lie detector dirasa oleh Handoko tidak akan keliru melainkan manusia serta pertanyaannya yang bisa keliru.

"Alat nggak akan keliru. Tapi manusia dan pertanyaannya bisa keliru," ungkapnya.

Lanjut Handoko, dalam negara maju yang akan menghadapi uji lie detector ini kemungkinan sudah dilatih untuk menyiasati poligraf khususnya militer dan intelijen.

"Kemungkinan terakhir ya, tapi kalau levelnya sudah tinggi, di militer dan intelijen itu mereka diajarin untuk counter poligraf supaya kalau tertangkap tidak membocorkan rahasia negara. Aku nggak tahu kalau polisi," jelasnya.

Disisi lain, terkait hasil dari ketiga tersangka itu, Dirtipidum Bareskrim Polri yakni Brigjen Andi Rian mengatakan hal yang sama dengan Handoko Gani.

"Barusan saya dapat hasil sementara uji polygraph terhadap RE, RR, dan KM, hasilnya 'no deception indicated' alias jujur," jelasnya pada Selasa, 6 September 2022.

Andi mengatakan, pemeriksaan menggunakan alat pendeteksi kebohongan atau lie detector bertujuan untuk memperkaya bukti petunjuk.

Ia juga tidak menjelaskan detail materi pemeriksaan kapada ketiga tersangka dugaan pembunuhan Yosua itu.

"Uji poligraf sekali lagi saya jelaskan bertujuan untuk memperkaya alat bukti petunjuk," ujarnya.

Tambahan, Susi asisten rumah tangga dan Putri Candrawathi akan diperiksa menggunakan lie detector pada hari ini.

Sedangkan, Ferdy Sambo akan dijadwalkan besok pada hari Kamis, 8 September 2022.***

Editor: Yusuf Rafii

Tags

Terkini

Terpopuler