Kondisi Bharada E Saat Ini Trauma Berat, Ternyata Desakan Ini Yang Menyebabkan, Pengacara: Dia Harus Terapi

10 September 2022, 13:50 WIB
Kondisi Bharada E Saat Ini Trauma Berat, Ternyata Desakan Ini Yang Menyebabkan, Pengacara: Dia Harus Terapi /Tangkapan Layar Youtube INDO TV/

PORTAL NGANJUK - Ronny Talapessy selaku pengacara Bharada Richard Eliezer atau Bharada E mengungkapkan kondisi kliennya terkini.

Seperti diketahui, Brigadir J tewas lantaran ada luka tembak di tubuhnya yang dilakukan Bharada E atas perintah Ferdy Sambo.

Adapun lokasi penembakan itu terjadi di rumah dinas Ferdy Sambo, Duren Tiga, Jakarta Selatan, pada Jumat, 8 Juli 2022 lalu.

Baca Juga: Viral, Bayi di Musi Diberi Nama 'Ferdy Sambo', Alasannya Mengharukan, Netizen: Jangan Jadi Pembunuh Yo Dek

Namun, hingga saat ini kasus kematian Brigadir J masih terus bergulir dan mulai sedikit demi sedikit terungkap.

Bahkan, dengan terjadinya peristiwa berdarah itu membuat banyak anggota polisi juga ikut terseret di lubang Ferdy Sambo.

Seperti yang dialami oleh Bharada E, yang mengaku ia di perintah menembak rekannya tanpa tahu penyebabnya.

Baca Juga: Drama Panjang Putri Candrawathi Akhirnya Terbongkar, Polisi Rilis Hasil Uji Kejujuran Kasus Brigadir J

Terkini, buntut dari perintah atasannya itu membuatnya merasa bersalah dengan rekannya karena telah memenuhi perintah Ferdy Sambo.

Ronny Talapessy, Pengacara Bharada E mengaku jika Bharada E saat ini kondisinya berangsur baik.

Selain itu, Bharada E juga lebih banyak berdoa serta mendekatkan diri kepada tuhan.

"(Kondisinya) baik, sekarang posisinya lebih mendekat kepada tuhan, banyak berdoa," ujar Ronny sebagaimana dikutip PORTAL NGANJUK pada Sabtu, 10 September 2022.

Meski demikian, Ronny menyebut jika Bharada E masih menyimpan trauma pasca peristiwa penembakan Brigadir Yosua.

Terbaru, Ronny mengaku kliennya ini sedang menjalani asesmen psikologi dan juga terapi selama 1,5 jam.

Hal itu dilakukan bertujuan untuk memulihkan rasa trauma yang tengah dialami itu.

"Kita kan kemarin melakukan asesement psikolog juga. Terus ada tahapan nya kita juga terapi. Kalau kemarin terapi nya itu 1.5 jam. Terapi soal trauma. Kita lihat masih ada trauma," ungkapnya

Dalam kasus ini, Polri telah menetapkan sebanyak lima orang tersangka pembunuhan berencana terhadap ajudan Ferdy Sambo, Brigadir J.

Lima orang tersangka antara lain Ferdy Sambo, Bharada Richard Eliezer atau Bharada E, Kuat Ma'ruf, Bripka Ricky Rizal dan disusul dengan istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi.

Berdasarkan penyidikan dan keterangan dari Bharada E, Ferdy Sambo memerintahkan Bharada E untuk menembak Brigadir J.

Selain itu, Ferdy Sambo juga merekayasa kronologi kasus pembunuhan itu seolah terjadi baku tembak antara Bharada E dan Brigadir J di rumah dinasnya.

Ferdy Sambo juga diduga telah menembak Brigadir Yosua atau Brigadir J. Hal itu diketahui berdasarkan keterangan Bharada E ketika diperiksa Komnas HAM.

Disisi lain, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan Bharada E sempat mengikuti skenario palsu yang di buat Ferdy Sambo.

Akan tetepi, setelah ia mendapat petuah dari kekasih dan orang tua Bharada E yang kemudian Bharada E berkata dengan sejujurnya.

Ia mengaku tidak ada baku tembak antara dirinya dan almarhum Brigadir J.

Atas pengakuan jujur Bharada E, Sigit menyebut keterangan Bharada E itu membuat kasus semakin terang.

Sementara itu, tersangka Bripka RR dan KM berperan turut membantu dan menyaksikan penembakan Bharada E terhadap korban.

Lalu, peran Putri Candrawathi adalah mengikuti skenario awal yang telah dirancang oleh sang suami, Ferdy Sambo.***

Editor: Yusuf Rafii

Tags

Terkini

Terpopuler