Inalillahi! 127 Orang Dikonfirmasi Tewas Usai Kerusuhan Arema FC vs Persebaya Surabaya

2 Oktober 2022, 07:12 WIB
Inalillahi! 27 Orang Dikonfirmasi Tewas Usai Kerusuhan Arema FC vs Persebaya Surabaya /Tangkap layar Twitter @f12xos/

PORTAL NGANJUK - Pertandingan BRI Liga 1 antara Arema FC dan Persebaya Surabaya yang berlangsung kemarin malam justru berubah menjadi malapetaka.

Lantaran adanya aksi kericuhan di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur.

Kericuhan bermula saat ribuan suporter Arema FC, Aremania merangsek masuk ke area lapangan setelah Arema FC kalah.

Baca Juga: Akibat KDRT Lesti Kejora Mendapat Luka di bagian Mata, Rahang dan Pergelangan Tangan, Begini Kondisinya

Pertandingan yang dimenangkan Persebaya Surabaya dengan skor akhir 3-2 tersebut berlangsung pada Sabtu, 1 Oktober 2022 malam.

Dilansir PORTAL NGANJUK dari Antara News, ada kobaran api pada sejumlah titik di dalam stadion tersebut. Terlihat juga dua unit mobil polisi yang salah satunya adalah mobil K9 dibakar.

Sementara satu mobil lainnya rusak parah dengan kaca pecah dan dalam posisi miring di bagian selatan tribun VIP.

Baca Juga: Suporter AREMA FC Ricuh, 8 Kendaraan Polisi jadi Korban Pelampiasan, Gas Air Mata Solusinya?

Pemain Persebaya  Surabaya langsung meninggalkan lapangan dan Stadion Kanjuruhan menggunakan empat mobil Polri, barracuda.

Sementara itu, beberapa pemain Arema FC yang masih di lapangan langsung diserbu suporter yang merasa kecewa.

Kerusuhan tersebut semakin membesar karena sejumlah flare dan benda-benda lainnya dilemparkan Aremania.

Petugas keamanan gabungan dari kepolisian dan TNI berusaha menghalau para suporter tersebut.

 

Dengan jumlah petugas keamanan yang tidak sebanding dengan jumlah dari ribuan suporter Arema FC, petugas lalu menembakkan gas air mata didalam lapangan.

Gas air mata mendadak trending di media sosial Twitter usai kerusuhan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan Malang.

Sebagaimana diketahui, polisi melakukan penembakan gas air mata saat membubarkan kerusuhan yang terjadi usai laga Arema FC vs Persebaya Surabaya.

Gas air mata dituding menjadi penyebab banyaknya korban jiwa karena kerusuhan di Stadion Kanjuruhan tersebut.

Tembakan gas air mata itu membuat banyak suporter pingsan dan sulit bernafas, hingga menimbulkan kepanikan di area Stadion Kanjuruhan.

Para suporter banyak yang mengeluh sesak nafas terkena gas air mata hingga terinjak-injak saat berusaha meninggalkan tribun stadion dengan panik.

Mereka berusaha untuk pergi dari stadion dan nampak berhamburan.

Hingga Minggu, 2 Oktober 2022 dini hari, kurang lebih pukul 00.23 WIB, kondisi di luar stadion terlihat truk yang mengangkut suporter hilir mudik untuk mereka yang membutuhkan perawatan.

Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Nico Afinta memastikan ada 127 orang yang meninggal dunia karena kerusuhan di pertandingan Arema FC vs Persebaya Surabaya tersebut.

Korban yang gugur usai pertandingan itu berasal dari Aremania dan petugas kepolisian yang tengah bertugas.

Banyaknya suporter yang membutuhkan bantuan medis tersebut pun tidak sebanding dengan jumlah tenaga medis yang disiagakan di Stadion Kanjuruhan.

Dalam Regulasi FIFA soal Keselamatan dan Keamanan Stadion, FIFA menyebutkan penggunaan gas air mata atau gas pengendali massa dilarang.

Dalam kejadian tersebut diketahui meninggal sebanyak 127 orang, dua diantaranya anggota Polri, dan 125 yang meninggal di stadion ada 34 (orang)," kata Nico Afinta saat memberikan keterangannya di Mapolres Malang pada Minggu, 2 Oktober 2022 pagi, dikutip PORTAL NGANJUK dari Instagram @jurnalwarga.***

Editor: Yusuf Rafii

Tags

Terkini

Terpopuler