PORTAL NGANJUK – Musim hujan sudah mulai memasuki masa puncaknya pada bulan Januari 2022 ini.
Bahkan beberapa wilayah di Indonesia banyak yang tergenang banjir akibat hujan lebat yang berlangsung terus-menerus beberapa hari ini.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat agar tetap waspada akan potensi cuaca ekstreme yang mungkin akan terjadi.
Dikutip PORTAL NGANJUK dari Antara, BMKG menyampaikan peringatan dini mengenai potensi terjadinya hujan lebat yang dapat disertai kilat dan angin kencang di sebagian besar wilayah Indonesia pada Rabu, 12 Januari 2022.
Berdasarkan informasi prakiraan cuacu dari BMKG, sekitar 22 dari 34 provinsi di Indonesia berpeluang terjadi hujan lebat disertai kilat dan angin kencang.
Beberapa provinsi tersebut diantaranya seperti Bangka Belitung, Bengkulu, Sematera Barat, Sumatera Selatan, Lampung, DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat dan Jawa Timur.
Potensi hujan lebat disertai kilat dan angin kencang juga diperkirakan akan terjadi di Provinsi Bali, NTB, NTT, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, Maluku, Gorontalo, Papua dan Papua Barat.
Baca Juga: Sumber Kekayaan Habib Bahar bin Smith Dikabarkan Berasal dari Bisnis Haram, Begini Fakta Sebenarnya
Berdasarkan keterangan dari BMKG, potensi pertumbuhan awan hujan di sebagian wilayah Indonesia mengalami peningkatan, hal ini disebabkan adanya sirkulasi siklonik serta daerah konvergensi/konfluensi (pertemuan angin).
Dari hasil pantauan, sirkulasi siklonik terjadi di Samudra Hindia sebelah selatan Jawa Barat, membentuk daerah konvergensi yang memanjang di Samudra Hindia di sebelah selatan Banten.
Selain itu, konvergensi juga terpantau memanjang dari Provinsi Lampung hingga Jawa Tengah, Laut Jawa, serta Papua bagian tengah dan selatan.
Terdapat juga daerah konfluensi di Laut Flores, Laut Banda, dan Laut Arafuru.
Menurut BMKG, kondisi-kondisi tersebut dapat meningkatkan pertumbuhan awan hujan di sekitar wilayah sirkulasi siklonik.
Selain itu, peningkatan pertumbuhan awan hujan juga dapat terjadi di sepanjang daerah konvergensi dan konfluensi.***