Setelah Gempa Banten, BMKG Ungkap Gempa Megathrust M 8,7 dan Tsunami Dahsyat Ancam Selat Sunda

- 17 Januari 2022, 13:05 WIB
Setelah Gempa Banten, BMKG Ungkap Gempa Megathrust M 8,7 dan Tsunami Dahsyat Ancam Selat Sunda
Setelah Gempa Banten, BMKG Ungkap Gempa Megathrust M 8,7 dan Tsunami Dahsyat Ancam Selat Sunda /Pixabay/

PORTAL NGANJUK – Bencana gempa bumi magnitudo 5,4 baru saja mengguncang Provinsi Banten kemarin.

Terkait gempa bumi di Banten itu, Koordinator Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Daryono menyebut gempa tersebut hanya awalan.

Daryono mengatakan ada potensi ancaman gempa hingga tsunami jauh lebih besar di Selat Sunda.

Baca Juga: Jadwal Bola TV Lengkap Hari Ini Tanggal 17 dan 18 Januari 2022: Ada Bhayangkara Vs Persebaya, Cek Disini

Hal tersebut dikarenakan segmen megathrust Selat Sunda merupakan zona seismik yang sudah ratusan tahun tidak terjadi gempa.

Sehingga gempa bumi dahsyat bisa terjadi di Selat Sunda sewaktu-waktu.

"Gempa Ujung Kulon, Banten kemarin sebenarnya bukan ancaman sesungguhnya karena segmen megathrust Selat Sunda mampu memicu gempa dengan magnitudo tertarget mencapai 8,7," kata Daryono.

Daryono menyebut bahwa ancaman itu bisa terjadi sewaktu-waktu dan merupakan ancaman sesungguhnya.

Baca Juga: Wow! Bentuk Wajah Wanita Ini Menggambarkan Hawa Nafsu yang Tinggi, Salah Satunya Kamu?

"Dan ini dapat terjadi sewaktu-waktu, inilah ancaman sesungguhnya," jelasnya.

Daryono melanjutkan bahwa hingga saat ini belum ada teknologi yang dapat memprediksi kapan gempa tersebut akan terjadi.

Di sisi lain kata dia, dengan kondisi sudah sekian ratus tahun gempa megathrust itu belum terjadi, maka sudah semestinya semua pihak menaruh kewaspadaan.

Ia mencontohkan bahwa gempa Pangandaran dengan magnitudo 7,7 pada 2006 dan gempa Bengkulu sebesar 8,7 bisa menjadi acuan.

Baca Juga: Waspada! Pemburu Pesugihan sering Mengintai Kuburan dari Pemilik 2 Weton Ini

Ditegaskan Daryono bahwa gempa kuat dan tsunami adalah proses alam yang tidak dapat dihentikan bahkan diprediksi.

Meskipun demikian, BMKG terus melakukan upaya untuk meminimalisir korban jiwa dan kerusakan akibat gempa dan tsunami.

"Dalam ketidakpastian kapan terjadinya itu kita masih dapat menyiapkan upaya mitigasi konkret seperti membangun bangunan tahan gempa, memodalkan bahaya gempa dan tsunami, kemudian menjadikan model ini sebagai acuan mitigasi," bebernya.

Daryono juga memastikan bahwa BMKG akan terus meningkatkan performa peringatan dini tsunami agar lebih cepat dan akurat.

Baca Juga: Pantangan Ketika Membuka Mata Batin, Jangan Dilanggar Jika Tidak Ingin Celaka!

Sebagaimana dilansir Portal Nganjuk dari Galamedia News dalam artikel “Gempa Banten Belum Seberapa, BMKG Ungkap Gempa Megathrust M 8,7 Bisa Picu Tsunami Dahsyat Intai Selat Sunda”.

Demikian informasi tentang potensi gempa hingga tsunami di Selat Sunda, setelah terjadi gempa di Banten kemarin.***(Rizwan Suandi/Galamedia News)

Editor: Alfan Amar Mujab

Sumber: Galamedia News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x