CBTC sendiri merupakan sistem pengoperasian kereta berbasis komunikasi, dimana sistem dapat mengoperasikan kereta dan memproyeksikan jadwal secara otomatis.
Selain itu, dengan CBTC ini kereta dapat dikendalikan secara otomatis dari pusat kendali operasi.
Sementara Grade of Automation (GoA) level 3 sendiri merupakan tingkatan otomasi operasional kereta.
Dengan menggunakan GoA level 3 ini memungkinkan kereta untuk dioperasikan secara otomatis tanpa train driver atau masinis.
Namun, meski demikian, masih tetap diperlukan adanya petugas di dalam kereta untuk penanganan jika terjadi kondisi darurat dan untuk memberi pelayanan kepada penumpang.
Didiek juga mngungkapkan, bahwa kereta LRT Jabodebek ini merupakan proyek perkeretaapian pertama yang beroperasi secara driverless.
“Ini merupakan proyek perkeretaapian pertama di Indonesia yang beroperasi driverless, dimana hal itu teknologi terdepan di bidang sinyal sistem perkeretaapian,” ucap Didiek.
Ia melanjutkan, untuk total biaya investasi pembangunan proyek ini, sejak awal dimulai tahun 2015 hingga saat ini mencapai jumlah Rp32,5 triliun.
Untuk tarif yang akan ditetapkan, Didiek mengatakan pihaknya akan menerapkan tarif dasar sebesar Rp15.000.